Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menerima penghargaan "Digital Government Award" dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024, sebagai penerapan SPBE terbaik kategori lembaga pemerintahan.

"Saya kira ini adalah salah satu penghargaan yang menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPR sudah pada jalur yang benar dan ke depan harus lebih baik lagi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar usai menerima penghargaan di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Penghargaan itu diterima Indra Iskandar dari Presiden RI Joko Widodo. Dia mengatakan presiden telah berpesan untuk tidak boleh lagi menggunakan banyak aplikasi. Lanjut dia, yang penting menurut presiden adalah aplikasi yang bisa memudahkan publik atau masyarakat untuk diakses.

Baca juga: BNPT tegaskan komitmen mengisi ruang digital dengan pesan positif

Baca juga: Pemkab Banyuwangi raih penghargaan "Digital Government Award"


Selain itu, terkait dengan akses publik, Setjen DPR RI tengah melakukan re-desain terhadap pengelolaan situs. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk komitmen dari Setjen DPR RI untuk meningkatkan pelayanan informasi, terutama bagi masyarakat untuk dapat mengakses produk-produk hukum seperti perundang-undangan.

"Pengelolaan situs juga untuk menginformasikan kinerja DPR RI dalam menjalankan fungsi pengawasan, anggaran maupun fungsi diplomasi parlemen," ungkapnya.

Selain memberikan penghargaan, dalam acara SPBE Summit 2024 ini juga Presiden meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang diberi nama INA Digital mulai dioperasikan pada September--Oktober 2024. Super Apps INA Digital ini merupakan aplikasi pelayanan publik dari berbagai instansi yang diintegrasikan menjadi satu.

Peluncuran INA Digital sebagai penyedia solusi terpadu berbagai layanan digital pemerintah, termasuk portal nasional dan layanan terkait infrastruktur, dianggap penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global.

"Kita harus memperkuat digital public infrastructure kita—semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik. Kita juga harus memperkuat GovTech kita, satu portal terintegrasi yang kita namakan INA Digital,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya.

Peluncuran INA Digital, menurut dia, menegaskan bahwa kehadiran birokrasi itu seharusnya melayani, bukannya memperlambat atau mempersulit masyarakat.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024