Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Demokrat (PD) Edhie Naskoro Yudhoyono mengatakan, Demokrat menolak kenaikan harga elpiji 12 kg yang diumumkan Pertamina, karena dengan kenaikan harga lebih dari 60 persen akan membebani biaya hidup rakyat.

Dalam pernyataan persnya di Jakarta, Sabtu, Ibas mengatakan, kenaikan tabung elpiji 12 kg yang melambung akan mendorong migrasi pembelian ke tabung elpiji 3 kg yang harganya tidak naik, yang berkibat tabung 3 kg terancam hilang dari pasaran.

"Kita ketahui bahwa dengan kenaikan BBM tahun lalu, inflasi atau harga-harga meningkat. Meskipun pemerintah bisa menstabilkan sehingga lonjakannya tidak besar, justru dengan keadaan seperti ini jangan sampai ada kebijakan apapun yang justru bisa menaikan harga lagi," katanya.

Oleh karena itu, PD mendesak Pemerintah, sebagai pemegang saham utama PT Pertamina, untuk meninjau kembali kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina.

"Kuncinya adalah ekonomi terjaga tetapi tidak membebani rakyat kita. Meski ini kebijakan korporat, sebagai BUMN, Pertamina harus tetap meletakkan kepentingan rakyat sebagai prioritas," ujarnya.

Dalam jangka panjang, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono menyarankan pemerintah memperluas jaringan distribusi pipa gas ke rumah-rumah, yang menggunakan gas alam domestik sehingga bisa lebih murah.

Selain itu, Sekjen juga meminta semua pihak untuk menyediakan solusi alternatif, misalnya menjajaki kemungkinan mengkonversi tabung bahan bakar gas menjadi tabung yang bisa digunakan rumah tangga.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014