Kami adalah pengungsi yang menuntut pengakuan, kebebasan dan hak asasi manusia. Kami meminta Israel memperlakukan kami secara demokrasi sebagaimana adanya."
Jerusalem (ANTARA News) - Puluhan ribu pencari suara Afrika dan pendukung mereka di Israel, sambil menyerukan kebebasan mereka, Ahad (5/1), melancarkan pemogokan tiga-hari di bundaran utama Tel Aviv.

Sambil meneriakan slogan "kebebasan, kebebaan, bukan penjara", para pencari suaka menyeru Israel agar menghentikan penangkapan mereka dan mengabulkan pemohonan suaka, lapor Xinhua.

Sebanyak 50.000 pengungsi dan pencari suaka dari Afrika tinggal di Israel. Kebanyakan dari mereka menghindari hukuman di Eritrea dan wajib militer, atau bentrokan di Sudan.

Pemerintah Israel menyatakan mereka "menyusup" ke negeri tersebut secara tidak sah dan menganggap mereka sebagai resiko bagi identitas negara Yahudi.

"Kami adalah pengungsi yang menuntut pengakuan, kebebasan dan hak asasi manusia. Kami meminta Israel memperlakukan kami secara demokrasi sebagaimana adanya," kata Kidane, seorang pencari suaka dari Eritrea, kepada Xinhua.

"Sekalipun kami kehilangan pekerjaan kami, kami takkan berhenti memprotes sampai Israel menghentikan semua penangkapan dan membebaskan semua pengungsi," kata Mutasim Ali, seorang pegiat dan pencari suaka dari Darfur, Sudan, kepada Xinhua.

Ali mengatakan bahwa pada Senin mereka merencanakan pawai ke kantor Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) di Tel Aviv dan ke kedutaan besar dunia, guna mendorong mereka agar mendesak Israel "membatalkan apa yang disebut Hukum Anti-Penyusupan".

Hukum tersebut, yang disahkan oleh pemerintah pada 11 Desember, memungkinkan Israel menangkap pencari suaka selama satu tahun di dalam penjara biasa, lalu diikuti oleh penahanan tanpa batas waktu dan tanpa proses pengadilan di instalasi "terbuka" Holot di Gurun Negev.

Orang yang ditahan di Holot menjadi sasaran lapor-diri tiga kali sehari, pembatasan perjalanan ke luar instalasi ke daerah sekitar. Holot ditutup pada malam hari.

Beberapa hari setelah Holot diresmikan, sebanyak 200 pencari suaka melarikan diri dari instlasi tersebut dan melancarkan pawai protes ke Jerusalem. Ribuan pencari suaka dari Tel Aviv dan berbagai kota besar lain, telah bergabung dengan mereka, dan selama dua pekan belakangan mereka telah menyelenggarakan pertemuan terbuka serta pawai.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014