Jakarta (ANTARA News) - Para ilmuwan menemukan salah satu moyang paling awal dari karnivora modern di Belgia.

Spesies yang baru, Dormaalocyon latouri, beratnya sekitar dua kilogram, pemanjat pohon yang sepertinya suka makan mamalia yang lebih kecil dan serangga.

"Itu tidak menakutkan. Tidak mengerikan," kata peneliti studi itu, Floréal Solé, ahli paleontologi dari the Royal Belgian Institute of Natural Sciences di Brussel, seperti yang dikutip laman LiveScience.

Menurut Solé, binatang itu merupakan petunjuk leluhur binatang bergigi saat ini. "Ini adalah salah satu mamalia karnivora tertua yang memiliki hubungan dengan karnivora saat ini," ujar Solé.

Semua karnivora modern berasal dari satu kelompok, satu dari empat kelompok mamalia karnivora pada periode Paleocene dan Eocene, jelas Solé.

Periode Paleocene, masa antara 66 tahun hingga 56 juta tahun lalu, dan Eocene antara 56 tahun sampai 33,9 juta tahun lalu.

Binatang karnivora muncul dan menyebar selama masa Eocene, namun tanpa keberadaan fosil awal pada ahli paleontologi tidak yakin akan asal usul mereka.

Solé bersama koleganya meneliti fosil-fosil dari periode sangat awal era Eocene, sekitar 56 juta tahun lalu, dari Dormaal, Belgia, sebelah timur Brussel.

Situs itu pertama kali ditemukan tahun 1880-an dan 40 spesies mamalia selama bertahun-tahun ditemukan di lokasi itu.

Richard Smith, peneliti Royal Belgian Institute of Natural Sciences, dan kolega Sole telah mengumpulkan hampir 14.000 gigi dari tanah Dormaal.

Di antara gigi-gigi tersebut, terdapat 280 spesimen gigi baru dari satu spesies. Dengan informasi gigi baru itu, termasuk gigi spesies muda, dan beberapa tulang pergelangan kaki.

Solé, Smith dan beberapa kolega mereka menggambarkan spesies itu di Journal of Vertebrate Paleontology edisi 6 Januari.

Fosil-fosil tulang pergelangan kaki fosil itu mengungkapkan bahwa Dormaalocyon tinggal di pepohonan, berlarian di antara pepohonan daerah lembab seperti hutan subtropis.

Dormaalocyon tampaknya hasil persilangan antara macan tutul kecil dan tupai, dengan ekor panjang dan moncong seperti kucing.


Rekonstruksi pohon keluarga


Hasil studi mengonfirmasi hasil penelitian sebelumnya bahwa karnivora muncul selama masa Paleocene, sebelum waktu Dormaalocyon, kata Gregg Gunnell, Direktur Divisi Fosil Primata Duke Lemur Center di North Carolina.

"Itu menunjukan bahwa ada banyak keanekaragaman di awal masa Eocene, dan kami benar-benar tidak mengetahui dari mana itu berasal," kata Gunnell, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.

Salah satu tantangan menguak sejarah karnivora adalah bahwa secara keseluruhan, mamalia pemakan daging tidak lah seperti yang ada belakangan ini. Ada lebih banyak herbivora dan omnivora di Bumi berdasarkan rekor catatan penemuan fosil.

Sementara itu, Solé menambahkan, fosil yang potensial menjadi leluhur karnivora yang ditemukan di Eropa lebih jarang dibandingkan fosil yang selama ini ditemukan di Amerika Utara.

Meskipun demikian, asal usul geografis karnivora masih misterius. Teori yang muncul dari penemuan fosil di Amerika Utara dan Eropa menunjukkan hubungan fosil di Dormaal tampak lebih kompleks. Ada kemungkinan karnivora muncul di Asia dan pergi ke Amerika Utara melalui Eropa.

"Kita perlu menemukan beberapa lokasi era Paleocene yang menyimpan fosil leluhur karnivora ini. Kita membutuhkan banyak informasi lagi," tambah Gunnell.


Penerjemah: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014