Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencairkan dana bantuan senilai 180 juta dolar AS untuk rekonstruksi, biaya keamanan, dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Lebanon. "Kami mengarahkan bantuan tersebut untuk mendukung rekonstruksi di Lebanon," kata Direktur Bantuan Luar Negeri Amerika Serikat sekaligus Administrator USAID, Randall L. Tobias, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat. Dalam sebuah konferensi tentang Pemulihan Lebanon di Stokholm, Swedia, beberapa waktu lalu, Tobias mengatakan, sebelumnya pemerintah AS telah mencairkan 50 juta dolar dari 230 juta dolar yang dijanjikan Presiden Bush. Rencananya dana sebesar 180 juta dolar itu akan digunakan Pemerintah Lebanon untuk membangun enam infrastruktur vital yang paling mendesak, yaitu jembatan Fidar di Jbail, perbaikan jalan dari Marjeyoun ke Nabayeth, rekonstruksi perumahan, perbaikan dan pembangunan sekolah, pembersihan lingkungan, dan pemulihan industri perikanan. Menurut Tobias, jembatan Fidar menjadi prioritas utama untuk diperbaiki, karena merupakan sarana penghubung vital yang terletak di jalan raya pesisir Lebanon dan berperan penting dalam pengiriman kargo darurat antara pelabuhan Tripoli dan Beirut. Selain itu, jembatan tersebut merupakan penghubung penting dari sejumlah jalan yang menghubungkan Lebanon Utara dengan wilayah yang menderita kerusakan terparah di selatan. Sementara itu, perbaikan jalan dari Marjeyoun ke Nabayeth dinilai perlu karena dapat menstimulasi perekonomian lokal melalui program "cash-for-work" yang akan bermanfaat bagi ribuan penduduk Lebanon. Negara pendukung utama Israel itu juga membantu penduduk Lebanon untuk memperbaiki kerusakan rumah-rumah mereka dan menyediakan tempat tinggal darurat sementara untuk penduduk yang rumahnya sedang diperbaiki. Di El Khiam dan Andaisse, AS telah membantu memperbaiki kerusakan struktural dan membersihkan gedung sekolah yang selama perang digunakan untuk menampung penduduk yang kehilangan tempat tinggal. Sekutu utama Israel itu juga telah bekerja sama dengan badan-badan bantuan internasional untuk mengembangkan rencana perlindungan satwa liar, penanganan tumpahan minyak, dan pelatihan remediasi guna memberdayakan rakyat Lebanon. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006