London (ANTARA News) - Empatbelas serdadu Inggris tewas akibat pesawatnya jatuh di Afganistan, kata Kementeria Pertahanan Inggris hari Sabtu. "Kementerian Pertahanan dengan sangat menyesal harus memastikan bahwa pesawat hilang di Afganistan Sabtu pagi ... adalah milik Inggris dan kecelakaan itu menewaskan 14 orang," kata jurubicara kementerian itu, seperti dikutip AFP dan Reuters. Ia menyatakan korban tewas itu mencakup 12 anggota Angkatan Udara, satu Marinir dan satu dari Angkatan Darat. Menteri Pertahanan Des Browne menyebut kejadian itu menakutkan dan mengguncang, dengan menambahkan, "Semua petunjuk menandakan bahwa itu kecelakaan mengerikan dan bukan hasil tindak kekerasan." Pasukan kelompok pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afganistan sebelumnya menyatakan pesawat sekutu jatuh di negara itu, diduga akibat kerusakan mesin. Kematian terahir itu merupakan yang terbesar dialami tentara Inggris di Afganistan dalam satu peristiwa dan terjadi hanya sehari sesudah tentara Inggris asal Fiji tewas dalam pertempuran dengan pejuang Talib di propinsi rawan Helmand hari Jumat. Kematian itu membuat tentara Inggris tewas di Afganistan sejak pemerintah Talib ditumbangkan balatentara antarbangsa pimpinan Amerika Serikat tahun 2001 menjadi 36 orang. Limabelas di antaranya tewas dalam pertempuran. Hanya dalam satu bulan lalu, enam tentara Inggris tewas. Korban terbanyak jatuh dari Amerika Serikat, yakni 333 tentara, diikuti Inggris, Kanada (27), Jerman (18), Spanyol (18), negara lain (28). Sekitar 2.000 orang, sebagian besar pejuang, diikuti warga, tentara Afgan, pekerja bantuan dan lebih dari 90 balatentara asing, tewas dalam pertempuran tahun 2006. Inggris menempatkan 4.000 tentara di Helmand sebagai bagian dari pasukan pimpinan NATO untuk mengamankan propinsi terkoyak perang itu. Inggris menghadapi perlawanan sengit tidak terduga dari Talib sejak mereka mengirim pasukan besar pertama ke Helmand tahun ini sebagai bagian dari perluasan tugas penjaga perdamaian NATO. Komandan utama Inggris pekan lalu menyatakan pasukan NATO asal Inggris di Afganistan selatan mundur dari kawasan pegunungan dan memusatkan perhatian pada pengamanan pembangunan kembali di lembah dataran rendah. Inggris meningkatkan pasukannya di daerah itu dengan mengirim sekitar 1.000 prajurit menjadi 4.500 orang. Tentara Inggris tidak banyak menambah pasukannya di Afganistan, sementara negara itu tetap mempertahankan 7.000 prajurit di Irak. Seorang pejabat tinggi Inggris pekan ini menyatakan pejuang asing mulai muncul di antara gerilyawan Talib, yang memerangi pasukan Inggris di Afganistan selatan. Talib, yang bertempur untuk memgusir balatentara asing, senantiasa menyatakan menembak jatuh pesawat, yang dinyatakan pasukan asing dan pemerintah jatuh akibat kecelakaan. Kali terahir pejuang itu diketahui menjatuhkan pesawat pasukan asing ialah tahun lalu, saat mereka menghantam helikopter tentara Amerika Serikat dengan granat roket dalam pertempuran di propinsi Kunar, Afganistan timur. Sementara itu, dalam kekerasan baru Talib, 15 orang --termasuk sembilan polisi Afgan-- tewas hari Sabtu sesudah pembom bunuh diri menyerang iringan sekutu pimpinan Amerika Serikat di propinsi Nengarhar, Afganistan timur, melukai tiga orang, termasuk satu serdadu sekutu, kata pejabat. Sejak musim semi, Afganistan mengalami peningkatan kekerasan akibat pemerontakan pimpinan Talib, dengan lebih dari 1.800 orang dinyatakan tewas, sebagian besar pejuang. (*)

Copyright © ANTARA 2006