Yang sudah sering terkena angin kencang itu seperti di wilayah Kecamatan Bantul, Jetis, Sewon dan Imogiri, wilayah tersebut sudah kami prediksi..."
Bantul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebanyak 51 rumah rusak akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah setempat pada Minggu (12/1).

"Rata-rata kerusakan rumah pada bagian atap karena tertimpa pohon yang roboh akibat diterjang angin kencang, kerusakan bervariasi mulai kategori sedang hingga parah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto Senin.

Namun demikian, kata dia tidak ada korban jiwa maupun korban luka berat akibat bencana tersebut, hanya saja seorang dilaporkan terluka ringan dan masih tetap bisa beraktivitas setelah mendapat pengobatan dan pertolongan warga setempat.

Ia mengatakan, kerusakan rumah rata-rata pada bagian atap atau genteng berserakan dan sejumlah titik rumah di antaranya genteng hancur tertimpa pohon dan sebagian tembok rumah warga yang mengalami keretakan sehingga memerlukan perbaikan.

"Rata-rata kerugian yang dialami warga antara Rp1 juta hingga Rp8 juta tergantung tingkat kerusakannya, sementara estimasi kami kerugian materi secara keseluruhan akibat bencana tersebut mencapai sebesar Rp57,2 juta," katanya.

Menurut dia, wilayah-wilayah di Bantul yang terkena terjangan angin kencang tersebut berpindah-pindah namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya wilayah yang terkena dampak bencana itu merupakan daerah rawan.

"Yang sudah sering terkena angin kencang itu seperti di wilayah Kecamatan Bantul, Jetis, Sewon dan Imogiri, wilayah tersebut sudah kami prediksi, karena data historis menunjukkan kawasan itu berpotensi terjadi angin kencang," katanya.

Ia mengatakan, untuk meringankan beban kerugian yang diderita warga yang rumahnya rusak tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bantul untuk memberikan bantuan.

"Hasil dari asesmen ini kami rekap, dan dalam waktu dekat kami koordinasi dengan DPPKAD Bantul untuk membahas bantuan stimulan untuk korban berupa bahan bangunan, misalnya genteng, tidak harus berupa uang," katanya.

Ke depan pihaknya mengimbau kepada warga setempat waspadai hujan deras disertai angin kencang, karena berdasarkan informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta saat ini di Bantul memang puncak musim hujan. (HRI/N001)

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014