Kita bukan partai paling korup namun seolah-olah Demokrat terkorup"
Jakarta (ANTARA News) - Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sejumlah langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat menyambut Pemilu 2014.

Hal itu disampaikan SBY pada acara temu kader Partai Demokrat DKI Jakarta di Jakarta Internasional Expo, Selasa malam.

Temu kader tersebut dilangsungkan tertutup bagi wartawan. Selain jajaran pengurus teras Partai Demokrat juga dihadiri para peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.

"Ada beberapa langkah disampaikan agar Partai Demokrat kembali menang pada Pemilu 2014," katanya.

Menurut dia, setidaknya ada tujuh langkah yang dapat dilakukan oleh jajaran Demokrat menghadapi Pemilu 2014 yang tinggal beberapa bulan ini.

Pertama adalah dengan terus memberikan informasi yang benar terkait capaian-capaian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus juga meluruskan persepsi yang salah tentang Partai Demokrat.

Ia mengatakan, banyak capaian-capaian dan prestasi yang selama ini tenggelam dan kurang dimunculkan di masyarakat. Misalnya terkait pertumbuhan ekonomi, pengelolaan utang dan keluar dari IMF maupun juga penyelesaian konflik-konflik di berbagai daerah seperti Poso, Maluku maupun di Aceh.

Selain itu juga isu terkait pemberantasan korupsi yang dilakukan tanpa pandang bulu oleh pemerintahan Presiden Yudhoyono. Namun sayangnya, justru persepsi negatif yang dimunculkan.

Seolah-olah Partai Demokrat menjadi partai terkorup, padahal SBY melaksanakan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, bahkan terhadap kader Demokrat sebagai komitmen SBY.

Ia juga menambahkan, selama ini Partai Demokrat bukanlah partai yang terkorup. Berdasarkan catatan KPK, menurut dia, korupsi yang melibatkan kader Partai Demokrat sekitar 15 persen dan menduduki nomer urut ketiga. Sementara parpol yang paling korup, atau menduduki nomor satu menurut dia mencapai 25 persen.

Sedangkan dari catatan Kepolisian dan Kejaksaan menurut dia, hanya 9,9 persen, sedangkan 45 persen dari parpol lain. "Itu data, kita akui. Kita ada kekurangan, namun siapaun yang korupsi di partai kami keluarkan. Itu komitmen. Kita bukan partai paling korup namun seolah-olah Demokrat terkorup," katanya.

Hal - hal inilah yang menurut dia, juga harus dijelaskan kepada masyarakat sehingga memahami dengan benar dukungan Demokrat dalam pemberantasan korupsi.

Ia menambahkan, langkah lainnya adalah mencari calon presiden yang memiliki integritas, kapabilitas dan bisa dipercaya guna meneruskan program-program kerakyatan yang telah berjalan sukses.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014