Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR mendesak pemerintah pusat dan daerah segera menangani bencana yang terjadi di Gunung Sinabung, Sumatera Utara dengan mengambil langkah konkret.

"Kondisi pengungsi bencana Gunung Sinabung sudah enam bulan, namun Pemerintah Kabupaten Karo, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara hingga pemerintah pusat seolah tidak hadir dan berempati kepada mereka," kata Ketua Ketua Fraksi PKB di DPR Marwan Jafar di Jakarta, Minggu.

Pemerintah pusat, menurut Marwan Jafar, juga belum ada solusi dan langkah konkret terkait bencana Sinabung. Menurut dia, untuk kepentingan jangka pendek dan jangka panjang maka pemerintah pusat harus segera menetapkan Sinabung dengan status sebagai bencana nasional.

"Tanpa alasan apa pun, pemerintah harus menetapkan Sinabung dengan status sebagai bencana nasional. Kita bangun solidaritas nasional untuk Sinabung," ujarnya.

Dia mengatakan para pengungsi hanya meminta perhatian pemerintah seperti masa depan pendidikan dan relokasi.

Namun menurut dia, kondisi di pemerintah sangat memprihatinkan karena koordinasi antarpemerintahan sangat lemah.

"Belum ada solusi, pemerintah kabupaten dan provinsi masih sibuk dengan politik lokal masing-masing," ujarnya.

Kondisi itu menurut dia sangat ironis karena masalah kemanusiaan seharusnya didahulukan daripada masalah politik.

Marwan yang juga Ketua DPP PKB menegaskan negara memiliki uang melalui dana darurat bencana dan bisa segera dicairkan serta semua pemangku kepentingan harus segera duduk bersama.

"Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan punya pemerintahan mulai daerah hingga pusat ternyata sudah berbuat dzalim kepada rakyatnya yang sedang menderita," ujar Marwan.

Para pengungsi, menurut Marwan, membutuhkan solusi konkret bukan harapan-harapan semu. Dia juga mempertanyakan kepedulian Pemda Karo dan Sumatera Utara terhadap kondisi warganya yang tidak berkorelasi positif dengan janji politik ketika kampanye pemilihan kepala daerah lalu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014