Banjir kali ini lebih dipicu pengaruh intensitas hujan yang tidak sebanding dengan kemampuan lahan resapan juga saluran air yang ada,"
Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai peristiwa banjir yang menyergap 21 kawasan perumahan penduduk di wilayah setempat sejak 12--18 Januari 2014 didominasi pengaruh hujan lokal.

"Banjir kali ini lebih dipicu pengaruh intensitas hujan yang tidak sebanding dengan kemampuan lahan resapan juga saluran air yang ada," katanya di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.

Menurut Rahmat, banjir di Kota Bekasi dipicu oleh dua pengaruh alam, yakni luapan sungai dan intensitas hujan.

"Justru sejumlah kawasan yang menjadi langganan banjir luapan Kali Bekasi sejak kemarin tidak mengalami genangan yang parah, malah menyergap kawasan yang tidak biasanya banjir," katanya.

Rahmat mengatakan bahwa 21 titik banjir tersebut berada di kawasan yang memiliki kontur lahan rendah atau kawasan cekungan.

"Lokasi banjir terparah ada di Kompleks Dosen IKIP, Harapan Baru I dan II, dan Griya Persada," katanya.

Pihaknya mengaku telah membuat serangkaian strategi guna mengatasi persoalan itu dengan menjalin koordinasi pengentasan banjir bersama Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jabar, pembuatan tandon air, hingga penguatan tanggul-tanggul.

"Kami akan minta izin ke DKI Jakarta untuk membuat sodetan pembuangan air ke Banjir Kanal Timur (BKT) untuk mempercepat pembuangan air di kawasan banjir Kecamatan Bekasi Barat, Jatiasih, dan Pondokmelati," katanya.

Gagasan itu, kata dia, telah disampaikan pihaknya kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan agar diteruskan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.(*)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014