Tes DNA dilakukan setelah keluarga korban tiba di Kota Tual, Selasa (21/1) pagi."
Ambon (ANTARA News) - Sejumlah anggota keluarga dari empat korban meninggal jatuhnya pesawat milik PT Intan Angkasa di kawasan Un, Kota Tual, Maluku, Minggu (19/1), menjalani tes asam inti tubuh (Deoxyribo Nucleic Acid/DNA) di rumah sakit umum (RSU) Karel Satsaitubun.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Selasa, mengatakan, BPBD Kota Tual melaporkan tes DNA guna memastikan jati diri empat jenazah yang sedang disemayamkann di RSU Kare Satsaitubun atas dasar kekerabatan dengan DNA keluarganya.

"Tes DNA dilakukan setelah keluarga korban tiba di Kota Tual, Selasa (21/1) pagi, menyusul identifikasi korban pada Senin(20/1)," ujarnya.

Kifly belum memastikan jadwal empat jenazah pesawat jatuh itu dievakuasi ke masing-masing daerah asalnya karena perlu koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Terpenting penanganan korban sesuai prosedur tetap ketentuan penerbangan, menyusul tim KNKT melakukan investigasi guna mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat naas tersebut," ujarnya.

Ketua DPRD Kota Tual Rudolf Marthen Waremra sebelumnya mengatakan, bantuan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama anak bangsa Indonesia yang mengalami musibah.

"Jadi, jangan dilihat dari nilai bantuan karena itu diberikan sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah dan Legislatif terhadap para korban," ujarnya.

Oleh karena itu, dia menghaturkan terima kasih kepada warga Kota Tual yang memiliki kepedulian sosial tinggi terhadap musibah pesawat naas itu.

"Warga Kota Tual sejak pesawat jatuh hingga terbakar, selanjutnya mengevakuasi korban senantisa membantu pihak berkompeten," katanya menambahkan.

Pesawat bermesin tunggal jenis piper bernomor register PA-31/IWT milik PT Intan Angkasa jatuh di kawasan Pantai Un, Kota Tual, Maluku, sekitar pukul 12.10 WIT, Minggu (19/1). (*)

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014