Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo menyerahkan keuntungan awal menjadi berakhir 0,79 persen lebih rendah pada Kamis, terseret oleh penguatan yen dan data manufaktur China yang mengecewakan.

Indeks acuan Nikkei-225 turun 125,07 poin menjadi 15.695,89, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama merosot 0,93 persen atau 12,11 poin menjadi 1.287,52.

Bursa Tokyo memulai sesi pada catatan positif karena yen bergerak lebih rendah, memberikan dorongan untuk pengekspor.

Tetapi kondisi itu berbalik arah setelah rilis data dari raksasa perbankan HSBC menunjukkan bahwa manufaktur China mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Januari.

Para pemain membuang dolar untuk membeli unit Jepang, mata uang "safe haven" tradisional, karena data China menghidupkan kembali kekhawatiran tentang ekonomi nomor dua dunia itu.

Greenback dibeli 104,30 yen pada sore hari, turun dari 104,54 yen di New York pada Rabu.

Investor Jepang kini menunggu rilis laporan laba perusahaan domestik selama beberapa minggu mendatang dengan perusahaan-perusahaan besar termasuk Sony, Toyota dan Panasonic akan mengumumkan hasil kinerjanya.

"Manajer investasi biasanya duduk di tangan mereka selama apa yang disebut periode tenang sekitar musim pelaporan laba," ahli strategi ekuitas broker asing di Jepang mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

"Sementara saham AS menunjukkan pertumbuhan laba diabaikan dan valuasi yang lebih tinggi, saham Jepang menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat dan valuasi yang tidak tinggi. Hal ini sepertinya meramalkan kenaikan untuk harga."

Di perdagangan Tokyo, operator seluler SoftBank jatuh 3,46 persen menjadi 8.539 yen, Nissan merosot 2,51 persen menjadi 934 yen dan Toyota kehilangan 1,32 persen menjadi berakhir pada 6.256 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014