Taipei (ANTARA News) - Presiden Taiwan, Chen Shui-bian, berencana mengundang Perdana Menteri (PM) Jepang, Junichiro Koizumi, untuk berkunjung ke negaranya setelah pensiun atau mengakhiri masa jabatannya pada 20 September 2006, demikian sejumlah laporan pers Taiwan, Selasa. Maklumat tersebut dikemukakannya dalam wawancara dengan TV Fuji Jepang, Selasa pagi saat Presiden Chen berkunjung ke negara Republik Palau. Chen mengatakan, berharap Koizumi sudi berkunjung ke Taiwan pada Oktober 2006 untuk menghadiri peluncuran sistem kereta berkecepatan tinggi, kutip TV Cina. Sistem kereta berkecepatan tinggi Taiwan, yang mampu menempuh 345 kilometer per jam, akan menghubungkan Taipei ke Kaohsiung, dibangun oleh Taiwan Shinkansen Corp. (TSC), satu konsorsium yang dipimpin oleh kelompok Shinkansen (kereta peluru) Jepang. Sementara itu, Cina berupaya menekan para pemimpin mancanegara untuk tidak pergi ke Taiwan, yang dipandang oleh Beijing sebagai salah satu provinsinya. Namun, banyak kepala negara asing yang berkunjung ke Taiwan setelah mereka pensiun untuk meningkatkan hubungan perdagangan. Meskipun tak punya hubungan diplomatik, Taiwan mempunyai hubungan khusus dengan Jepang. Taiwan adalah bekas koloni Jepang dari 1895-1945 dan kedua pihak menjalin hubungan erat di bidang perdagangan. Harian the China Times, Selasa, mengutip laporan anggaran kementerian pertahanan yang mengatakan, bahwa tahun depan, delapan pilot Angkatan Udara Taiwan akan menerbangkan pesawat komersial ke Jepang dan Korea Selatan "untuk mendapatkan pengalaman dalam perjalanan jauh". Gerakan Taipei ini diduga akan membuat Cina, yang tak setuju negara-negara yang mengakui Beijing melakukan kontak politik dan militer dengan Taiwan, marah, kutip DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006