Kota Gaza (ANTARA News) - Pasukan Israel menembak mati seorang pria dan melukai satu orang di dekat perbatasan Jalur Gaza, Jumat, kata satu sumber medis di wilayah kantung Palestina tersebut.

Bilal Samir Oweida, warga sipil berusia 20 tahun, tewas setelah ditembak dadanya oleh pasukan Israel di sebelah timur Jabaliya di Gaza utara, kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, lapor AFP.

Seorang pria muda lain cedera dalam insiden yang sama, kata juru bicara itu.

Militer Israel mengatakan, sekelompok orang Palestina memasuki "sebuah daerah terlarang" di Gaza utara dimana mereka "merusak pagar keamanan, melemparkan batu dan menggelindingkan ban-ban terbakar ke arah IDF (Pasukan Pertahanan Israel)".

Menurut seorang juru bicara militer, pasukan berusaha menjauhkan massa dari pagar itu dan melepaskan tembakan peringatan ke udara namun gagal, dan pasukan menembak dua orang Palestina.

Pada awal Januari, pasukan Israel menembak mati seorang pemuda Palestina yang kata mereka merusak pagar keamanan di daerah yang sama.

Ketegangan meningkat di dan sekitar Gaza dalam beberapa pekan terakhir dan lima orang tewas sejak 20 Desember -- empat warga Palestina dan satu orang Israel. Lebih dari selusin warga Palestina juga cedera.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014