Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Rabu pagi, naik menjadi Rp9.080/9.087 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp9.090/9.120 atau naik 10 poin, karena pelaku masih membeli mata uang lokal itu. "Kenaikan rupiah terutama dipicu oleh menguatnya yen terhadap dolar AS, setelah bank sentral AS (The Fed) dalam pertemuannya memberikan sinyal masih tetap mempertahankan suku bunga AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan sentimen menguatnya yen terhadap dolar AS, karena pelaku masih melakukan 'short covering'` (penyesuaian posisi) yang memicu yen kembali menguat. Kondisi ini mengakibatkan rupiah terus mendekati level Rp9.000 per dolar AS. Rupiah pada pekan ini diperkirakan akan berkisar dari Rp9.000 hingga mencapai Rp9.050 per dolar AS, katanya. Aksi 'short covering' pelaku pasar, menurut dia, karena mereka menunggu pertemuan bank sentral Jepang (BOJ) yang akan diadakan pada akhir pekan ini. Spekulasi mengenai kebijakan BOJ itu dan pertemuan Para Menteri Keuangan Negara-Negara Industri Maju merupakan faktor pendukung menguatnya yen di pasar global katanya. Selain itu, juga biaya modal Jepang yang diperkirakan meningkat juga merupakan salah satu faktor kebijakan yang memicu yang menguat, katanya. Ditanya mengenai penurunan BI Rate, menurut Kostaman, tidak begitu berpengaruh terhadap rupiah, karena 'differensial' (selisih) antara suku bunga dolar AS dan rupiah masih tinggi. Penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin merupakan kesempatan bagi Perbankan untuk juga menurunkan bunga pinjamannya yang selama ini dinilai masih tetap tinggi,. Namun isu internal maupun eksternal juga memegang peranan, apabila internal seperti biasa saja, maka pelaku akan memperhatikan isu eksternal yang mengakibatkan mata uang lokal maupun asing berubah, tuturnya. Menurut dia, aktifitas pasar kurang bergairah, karena pelaku cenderung hati-hati turun ke pasar yang terlihat dari kisaran harga tertinggi mencapai Rp9.087 per dolar AS dan terendah pada Rp9.085 per dolar AS. "Kami optimis rupiah akan bisa mendekati level Rp9.000 per dolar AS, apabila kondisi pasar sepanjang pekan ini cenderung seperti hari-hari sebelumnya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006