Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum berani memperbaiki tanggul-tanggul yang dinilai sudah tua di Jakarta karena berisiko rusak.

"Kita enggak berani perbaiki sekarang karena Manggarai kan lagi siaga 3 dan kita sudah lepas air. Kita enggak mau risiko hantam Banjir Kanal Barat (BKB) meski risikonya nanti Pluit yang tenggelam," kata Ahok di Balaikota, Senin.
Oleh sebab itu, langkah yang diambil pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini adalah normalisasi waduk.

Bagi warga yang tinggal di sekitar waduk, Ahok akan mempersiapkan rumah susun. "Makanya kita sekarang lagi cek semua, kita perlu normalisasi, jadi nanti kita gusur semuanya tahun ini kalau rumah susun sudah siap. Disiapin rumah susun sama isi saja mereka bilang saya melanggar HAM, apalagi belum ada rumah susun, bisa dihukum mati kali, dilaporkan ke PBB," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan memaparkan bahwa kondisi tanggul di beberapa sungai di Jakarta memprihatinkan. Contohnya banyak tanggul di Sungai Ciliwung menurun kondisinya karena berumur tua. Selain itu tanggul sering diterjang air dalam debit yang cukup besar.

Idealnya usia tanggul antara 20 - 30 tahun, namun di sepanjang sungai Jakarta, usia tanggul ada yang melebihi batas ideal dan ketahanannya menurun setiap saat.



Manggas menjelaskan, selain karena debit air yang besar, bantaran sungai yang telah beralih fungsi menjadi pemukiman membuat daya tahan tanggul berkurang.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014