Ia ditemukan tertimbun tanah longsor dan sudah dalam keadaan meninggal dunia
Jombang (ANTARA News) - Tujuh orang meninggal dunia akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Gunadi, Selasa mengatakan, korban yang terakhir ditemukan diketahui bernama Lilik (35).

"Ia ditemukan tertimbun tanah longsor dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," unkapnya.

Ia mengatakan, total terdapat tujuh warga yang meninggal dunia akibat musibah tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang tersebut.

Sebelumnya, korban meninggal yang ditemukan adalah Khoirotun Nisak (20), Istanto (25), M Sodik (30), Rokhimah (40), Sariyaji (50), dan Baharudin. Dari korban tersebut, diketahui terdapat pasangan suami istri yaitu Sariyaji dan Rokhimah.

Sampai saat ini, petugas BPBD yang dibantu tim dari SAR Jombang, TNI, dan warga masih berupaya mencari korban lainnya yang belum ditemukan.

Dalam musibah tersebut, 14 orang diketahui tertimbun tanah longsor dari bukit di belakang rumah mereka. Hujan beberapa jam membuat bukit tersebut longsor dan langsung menimpa rumah warga tersebut.

Musibah itu terjadi pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, warga juga sedang istirahat, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.

Dengan ditemukannya tujuh orang meninggal dunia, lima orang selamat, masih ada dua warga lainnya yang belum ditemukan. Sampai saat ini kondisi mereka belum diketahui.

Sementara itu, anggota tim evakuasi mengaku kesulitan untuk melakukan pencarian warga yang masih tertimbun tanah longsor tersebut, karena tanah yang menutup rumah warga cukup tinggi, sehingga diperlukan alat berat untuk menyingkirkan material tanah yang menimbun rumah warga tersebut.

"Di belakang rumah juga ada sungai. Kami belum tahu apakah jenazah juga ikut terjatuh ke sungai, yang jelas kami masih upayakan evakuasi," kata Pepi, salah seorang petugas SAR Jombang.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014