Saat ini warga sudah was-was karena ketinggian air terus bertambah."
Bogor (ANTARA News) - Seiring meningkatnya debit air Sungai Ciliwung akibat hujan yang terus turun di kawasan Puncak, warga di bantaran Sungai Ciliwung dekat Plaza Warung Jambu, Kelurahan Bantar Jati mulai mengungsikan sebagian barang berharga milik mereka.

Menurut Komandan Regu UPTD Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bogor, yang juga anggota Polisi Masyarakat Bogor Raya, Djaya, seiring meningkatnya status ketinggian Bendung Katulampa pada pukul 22.00 WIB kawasan Warung Jambu telah siaga dua banjir.

"Saat ini warga sudah was-was karena ketinggian air terus bertambah," ujar Djaya saat dihubungi Kamis dini hari.

Ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai siaga satu banjir pada pukul 23.26 WIB yakni setinggi 220 centi meter (cm).

Derasnya arus Sungai Ciliwung seiring tingginya permukaan air juga berdampak bagi warga di kawasan Warung Jambu. Warga yang tinggal di pinggiran sungai mulai mengungsikan sejumlah barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih aman.

"Warga khawatir seperti tahun 2011 dan 2013 lalu, air meluap dan menggenangi rumah warga. Jadi sebagian sudah waspada, ada yang rumahnya berada persis di pinggiran sungai memilih mengungsi ke rumah saudaranya," ujar Djaya.

Djaya mengatakan, saat ini petugas Polisi Masyarakat telah disebar memantau situasi di lapangan, terutama di pinggiran Sungai Ciliwung seiring meningkatnya permukaan air sejak pukul 23.26 WIB lalu.

Selain di Warung Jambu, petugas juga memantau warga di Kampung Sukasari, Desa Sukasari Kecamatan Bogor Timur yang rumahnya berada persis di pinggir Sungai Ciliwung. Namun, beberapa warga sudah memilih mengungsi sejak dua pekan yang lalu, karena khawatir tebingan pinggir sungai terbawa arus air. (LR/A026)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014