Bandarlampung (NTARA News) - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Bandarlampung ke-45 diikuti 760 peserta dari 20 kecamatan yang ada di wilayah Kota Tapis Berseri ini.

Pembukaan MTQ tingkat Kota Bandarlampung tahun 2014 ini dilakukan di Lapangan Baruna Kecamatan Panjang, Bandarlampung, Minggu malam yang dimeriahkan dengan penampilan penyanyi religi Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick).

Opick tampil dengan membawakan tiga lagu pembuka, salah satunya Tombo Ati, dan dilanjutkan dengan penampilan marching band MTSN 1 Bandarlampung.

MTQ Bandarlampung ini digelar 2--6 Februari 2014.

Dalam sambutan pembukaan MTQ ini, Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan bahwa momen ini hendaknya dapat membangkitkan kesadaran seluruh komponen masyarakat di daerah ini untuk menjauhi egoisme, sekaligus mengedepankan kesadaran sosial saling membantu antarsesama.

"Dengan diselenggarakan kegiatan ini dapat menumbuhkan minat baca Alquran dan juga sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya mengaji terutama di sekolah.

"Selama saya memimpin kota ini, budaya tersebut tetap berjalan, setiap memulai belajar di sekolah wajib membaca Alquran," kata Herman pula.

Ia mengharapkan kepada para khafilah yang mengikuti MTQ tahun ini, agar dapat mengikutinya secara maksimal yang bertujuan agar ke depan Kota Bandarlampung dapat memenangkan MTQ tingkat Provinsi Lampung di Kabupaten Tulangbawang nanti.

"Saya minta kepada peserta untuk bisa mengikutinya dengan baik, apalagi ini adalah langkah awal untuk dapat mengikuti MTQ tingkat provinsi bahkan tingkat nasional," kata Herman pula.

Dia minta pula agar dewan hakim bisa menilai para peserta MTQ dengan seobjektif mungkin, sehingga pemenangnnya nanti memang benar-benar juara yang terbaik.

"Jangan memandang keluarga atau apanya, yang penting nilai dengan seobjektif mungkin, sehingga pemenangnnya nanti dari kemampuan yang dimiliki," kata dia lagi.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Lampung Adeham menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandarlampung yang dapat menyelenggarakan MTQ setiap tahunnya.

"Saya harap ini bisa menjadikan momentum dalam pengetahuan di bidang agama, jangan jadikan acara ini sebagai seremoni semata," katanya pula.

Kepada dewan hakim, dia mengingatkan agar dapat menilai kemampuan para peserta secara objektif, sehingga dapat menghasilkan juara yang dapat mewakili kotanya sendiri dan provinsi maupun untuk tingkat nasional.
(RB*B014)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014