Saya yakin kita akan menggunakan kesempatan [Olimpiade] ini untuk berbicara dalam suasana yang tenang dan ramah.
Sochi (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menghabiskan akhir pekan pra-Olimpiade di Sochi, Kamis akan memulai serangkaian pertemuan dengan para pemimpin asing yang tiba di sini untuk menghadiri acara Olimpiade, kata layanan pers Kremlin.

Menurut mereka, pemimpin Rusia pertama akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon.

Kemudian, Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Turki Recep Erdogan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Kirghizstan Almazbek Atambayev dan beberapa pemimpin asing lainnya.

Menurut Sekretaris Pers Presiden, Dmitry Peskov, sekitar 60 pemimpin asing berencana untuk menghadiri acara Olimpiade, di antaranya 44 akan hadir pada upacara pembukaan pada 7 Februari.

Hal ini tidak mengesampingkan bahwa di antara para tamu akan hadir Presiden Ukraina Viktor Yanukovich. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan presiden telah merencanakan kunjungan tersebut.

Presiden Rusia mengatakan ia berencana untuk membahas berbagai masalah global dengan para timpalannya. Demikian dikutip dari ITAR-TASS.

"Saya yakin kita akan menggunakan kesempatan [Olimpiade] ini untuk berbicara dalam suasana yang tenang dan ramah," katanya kepada wartawan pada Rabu, saat ia mengunjungi Desa Olimpiade.

"Kita harus menggunakan kesempatan ini semaksimal mungkin untuk mencoba menemukan titik yang sama dan bergerak maju dalam pemecahan berbagai masalah."

"Ada banyak dari mereka [masalah] di dunia," katanya, dan menambahkan bahwa hal-hal yang mungkin dibahas akan mencakup situasi masalah ekonomi dan keamanan Suriah, Ukraina, serta Timur Tengah.

Pemimpin Rusia juga mencatat bahwa mitra Asia khawatir atas kemungkinan pengembangan situasi di Afghanistan setelah pasukan koalisi ditarik dari negara itu.

"Kami khawatir atas masalah ini juga. Kawasan ini adalah perut selatan Rusia dan kita tidak bisa mengatakan bahwa perbatasan kedap udara," kata Putin.

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014