"Kebijakan pemerintah, adalah bagaimana bantuan kemanusiaan bisa sampai dan langkah diplomasi kita kena. Gencatan senjata itu yang terbaik. Keselamatan warga Indonesia juga penting," kata Presiden saat jumpa pers usai bertemu Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
Presiden menegaskan dalam kasus warga Palestina di Gaza, Pemerintah memutuskan kebijakan untuk bisa berkontribusi memberikan bantuan dengan tetap menjaga keselamatan warganya.
"Tujuan kita membantu, mewujudkan solidaritas dengan cara-cara yang tepat. Jadi pilihlah cara-cara yang bisa menjadi bagian dari solusi dan bukan menjadi masalah," kata Presiden menanggapi banyaknya kelompok masyarakat yang akan berangkat ke jalur Gaza untuk membantu warga Palestina.
Menurut Presiden, pengalaman beberapa kejadian seperti ini pernah terjadi, ketika ada beberapa warga masyarakat yang berangkat ke suatu negara konflik justru membuat tambahan tugas bagi pemerintah untuk melindunginya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera mengeluarkan resolusi meminta dilakukan gencatan senjata antara pasukan Hamas dan Israel di Gaza.
"Jika DK PBB tidak berhasil mengeluarkan resolusi ini, masih ada mekanisme lain yaitu meminta majelis umum PBB melakukan sidang darurat," katanya.
Presiden juga menyatakan, Indonesia siap mengirimkan pasukannya jika di Gaza telah diberlakukan gencatan senjata dan dibutuhkan tim monitoring untuk menjaga perdamaian di wilayah itu.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
istilah berilah anak kita makan dulu kalau ada sisa baru kasih orang lain,menolong orang lain memang perlu,tapi rakyat kita sendiripun masih banyak yang perlu bantuan,yang penting biar rakyat kita makmur dulu dan bangsa kita kaya dulu,nanti hanya dengan sekata saja negara lain akan tunduk,tapi keadaan kita sekarang begini siapa yg mau dengar ngomongan kita,sadarrrr
Keberanian sih boleh2 saja, tapi ukurlah diri kita sendiri mampu ngak sih bersosial yang diluar kekuatan keuangan bangsa.? Maaf kalau tidak berkenan. tapi saya lapar pak.