Hi-Qua Wima, yang terdiri atas pemain muda lokal dan baru bisa mempersiapkan diri dua pekan menjelang pertandingan, berhak mendapatkan hadiah Rp150 juta atas kemenangan itu.
"Sangat bangga dengan perjuangan atlet. Rasa percaya diri menjadi kunci pada pertandingan penentuan tadi," kata asisten manajer Hi-Qua Wima, Ferry Stewart, usai pertandingan.
Menurut dia, perjalanan untuk meraih posisi tiga bukan perkara mudah bagi tim Hi-Qua Wima, yang kepercayaan dirinya bertambah setelah mengalahkan tim unggulan Taiwan Cooperative Bank pada babak penyisihan pertama.
"Menang melawan Taiwan menjadi motivasi pemain. Mereka langsung lebih bersemangat dan akhirnya mampu menyelesaikan kejuaraan besar ini dipoisi tiga," katanya.
Ia mengatakan, kemenangan itu menjadi motivasi bagi seluruh anggota tim untuk turun di kejuaraan berikutnya.
"Kedepan kami akan berusaha untuk lebih baik lagi. Kami ingin memberikan kesempatan kepada pemain terbaik untuk terus berkembang. Bisa saja nantinya dikirim ke kejuaraan di luar negeri," katanya.
Perjuangan Hi-Qua Wima dalam memperebutkan tempat ketiga cukup berat. Pemain tunggal putra pertama Arief Gifar Rhamadan harus menyerah dari tunggal pertama Unisys Kazumasa Sakai dengan skor 9-21 dan 14-21.
Namun pemain tunggal kedua mereka Fauzi Adnan menyeimbangkan keadaan dengan menundukkan Takuto Inoue 21-8 dan 21-15.
Unisys mampu bangkit dipertandingan ketiga saat Kenechi Hayakawa/Kenta Kazuno mampu menyudahi perlawanan Ronal Alexander/Rizky Hidayat Ismail dengan skor 21-16 dan 21-17 dan unggul 2-1.
Namun pemain Hi-Qua Wima Febryan Irvanaldy menunjukkan kemampuan terbaiknya dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah menang atas Yusuke Onodera dengan skor 21-18 dan 21-19.
Kemenangan Hi-Qua Wima atas Unisys Jepang ditentukan oleh pasangan Selvanus Geh/Ade Yusf Santoso, yang menang 21-18 dan 24-22 atas Takuto Inoue/Yuki Kaneko sehingga kedudukan berakhir 3-2 untuk tim Hi-Qua.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
