Moskow (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di gereja Ortodoks di sebuah pulau di Rusia Timur Jauh, menewaskan dua orang dan melukai enam orang lainnya, kata otoritas gereja setempat di situsnya, Minggu.

Pria itu masuk ke Katedral Kebangkitan di Yuzhno-Sakhalinsk, di Pulau Sakhalin, pada sekitar pukul 07.00 waktu Moskow (03.00 GMT), dan melepaskan beberapa tembakan, menewaskan seorang biarawati dan seorang jemaah.

Beberapa orang lainnya telah dirawat di rumah sakit dengan luka tembak di kaki. Mereka tidak berada di bawah ancaman, kata Uskup Agung Tikhon .

Penyerang ditahan setelah penembakan di tempat kejadian oleh polisi. Motifnya belum diketahui. Satu penyelidikan kini sedang berlangsung.

Komite Investigasi Rusia, Minggu, mengatakan bahwa penyerang berumur 20-an adalah seorang satpam di satu agen lokal.

Dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. Tersangka juga akan menjalani evaluasi mental.

Patriark Moskow dan seluruh Rusia, Kirill, menggelar doa di Moskow untuk korban serangan di Yuzhno-Sakhalinsk itu, dan mengatakan bahwa mereka telah meninggal seperti pahlawan dan tentara di garis depan.

Dia mengatakan, penyerang itu mungkin orang yang sakit mental. Ia juga mengatakan orang-orang di gereja meninggal saat mereka mencoba untuk mencegah pelaku menodai tempat peribadatan.

Katedral, yang dapat menampung hingga 450 orang, adalah gereja Ortodoks Rusia utama di wilayah yang meliputi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.

Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah seorang remaja membunuh seorang guru dan seorang polisi di sekolahnya di Moskow, demikian laporan RIA Novosti.

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014