Seoul (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Korea Selatan akan melakukan latihan militer tahunan mereka dari 24 Februari hingga 18 April mendatang.

Hal itu diungkapkan komando pasukan gabungan dua negara itu, Senin, dan Pyongyang telah diberi tahu mengenai rencana tersebut, lapor Reuters.

Pengumuman soal latihan militer bersama itu muncul setelah terjadinya serangan mendadak pekan lalu menggunakan pesawat pembom B-52 AS sehingga mengundang kemarahan dari Korea Utara.

Korut mengancam akan mempertimbangkan kembali rencana reuni keluarga-keluarga yang terpisah selama Perang Korea tahun 1950-1953.

"Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengabarkan Tentara Rakyat Korea di Korea Utara melalui misi mereka di Panmunjom tentang tanggal-tanggal pelatihan bersama Key Resolve dan Foal Eagle dan bahwa latihan bersama ini tidak bersifat provokatif," kata komando itu dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara telah membatalkan undangan baru-baru ini kepada utusan khusus AS Robert King untuk membahas pembebasan misionaris Amerika yang dipenjara, Kenneth Bae, untuk kedua kalinya setelah Korut membatalkan rencana perjalanan King pada bulan Agustus.

Tidak jelas apakah pembatalan undangan itu merupakan akibat dari keputusan yang diambil oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk tetap melaksanakan latihan bersama.

Korut telah menyampaikan desakan agar latihan itu dibatalkan dan menggambarkannya sebagai awal peperangan dan memperingatkan bahwa latihan bersama tersebut bisa menimbulkan resiko terhadap rencana reuni keluarga.

Tahun lalu, Korea Utara melancarkan ancaman untuk melancarkan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di saat ketegangan memuncak terkait latihan perang bersama yang digelar AS dan Korea Selatan.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014