Kasihan mereka sudah datang ke Palu sejak pukul empat sore tapi tidak diizinkan. Padahal dalam pemberitaan di media, polisi mengimbau agar warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melihat jenazah."
Palu (ANTARA News) - Orang tua terduga teroris yang meninggal dunia di Kabupaten Poso beberapa hari lalu kesulitan melihat jenazah anaknya karena berbagai alasan petugas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, Selasa malam.

Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Tadulako Palu, Harun Nyak Itam Abu, kepada wartawan meminta kepada Kepala Polda Sulawesi Tengah agar mempermudah keluarga melihat jenazah berinisial H.

"Kasihan mereka sudah datang ke Palu sejak pukul empat sore tapi tidak diizinkan. Padahal dalam pemberitaan di media, polisi mengimbau agar warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melihat jenazah," kata Harun yang juga merupakan pendamping keluarga korban.

Orang tua yang meyakini korban baku tembak di Poso itu anaknya adalah Mailani Hudaya dan Nur Hasanah yang saat ini berdomisili di Tanggerang, Provinsi Banten.

Atas kesulitan itu, Harun menghubungi Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Ari Dono Sukmanto agar mempermudah keluarga melihat jenazah guna memastikan mayat itu anaknya atau bukan.

Namun hingga saat ini belum ada jawaban dari orang nomor satu di Polda Sulawesi Tengah ini.

Kedua warga yang mengaku orang tua korban itu sebelumnya telah dimintai keterangan di Direktorat Reskrimum Polda Sulawesi Tengah, serta diambil contoh sidik jari.

"Tapi polisi bilang sidik jari yang dikirim itu kabur sehingga susah dibaca," kata Harun.

Sekitar pukul 22.30 WITA, warga yang mengaku keluarga korban pergi meninggalkan Polda Sulawesi Tengah, dan akan mendatangi RS Bhayangkara Palu.

"Kita berharap keluarga bisa melihat jenazah besok meski hanya satu menit saja," katanya.

Beberapa hari sebelumnya, keluarga terduga teroris berinisial F melihat jenazah dan sehari kemudian mayat itu diambil untuk dimakamkan ke Poso.

Pada Kamis (6/2), Brimob Polda Sulawesi Tengah baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso. Baku tembak itu menewaskan dua terduga teroris dan seorang polisi.  (R026/Z002)

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014