Sleman (ANTARA News) - Manajemen PSS Sleman setelah dua tahun menangani tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Sleman, mendadak resmi mengundurkan diri pada Selasa (11/2) malam.

"Mandat diserahkan kembali ke pengurus PT Putra Sleman Sembada yang menaungi tim," kata Manajer PSS Sleman Supardjiono sesaat setelah menyatakan mengundurkan diri, Selasa.

Menurut dia, dirinya secara resmi mengembalikan mandat tersebut ke PT PSS dengan salah satu alasan karena sudah tidak ada lagi kenyamanan mengelola tim PSS Sleman.

"Kami, selaku manjaer tim dan manajer operasional (Rumadi) mengembalikan mandat yang telah dipercayakan ke kami kepada jajaran Direksi PT PSS. Kami sampaikan pula laporan kompetisi tahun lalu dan kondisi tim terakhir," katanya.

Ia mengatakan, ketidaknyamanan tersebut, salah satu penyebabnya adalah ketika para pemain PSS Sleman akan melakoni laga uji coba melawan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 beberapa waktu lalu.

"Saat itu, kami sebenarnya berniat untuk memberikan uang muka sebesar lima persen dari kontrak kepada pemain. Namun, ketika ditunggu satu hingga dua hari setelah laga tersebut, masih belum bisa dilakukan," katanya.

Supardjiono mengatakan, seluruh pemain sudah diberikan sepuluh persen dari kontrak.

"Setelah laga lawan Timnas, kami berniat memberikannya lagi lima persen sebelum mereka diliburkan. Tapi, setelah ditunggu kok tidak keluar (uangnya)," katanya.

Ia mengatakan, dirinya merasa kasihan kepada para pemain yang belum jelas masa kontraknya. Padahal, untuk membangun kepercayaan kepada para pemain sangat sulit.

"Kepercayaan kami tanggung hampir dua tahun terakhir. Para pemain goyah kepercayaan, tidak heran kalau beberapa teman (pemain) meninggalkan PSS," kata salah satu manajer yang mundur Rumadi.

Pemain yang meninggalkan PSS Sleman tersebut diantaranya seperti Aji Saka yang ke Persepam Madura, dan Waluyo ke Arema Cronous. Lainnya, seperti Hendrico Kiwak memilih perhgi karena ingin melanjutkan kuliah di dekat rumahnya, Papua. Serta, Satrio Aji yang indisipliner.

Selama dua tahun terakhir, manajamen ini juga mengaku kalau telah melakukan hal yang berat di klub. Yaitu, tidak pernah melakukan tunggakan gaji kepada para pemain, walaupun itu hanya sehari saja.

"Kalau diajukan, malah sering," katanya.

Setelah diserahkannya mandat ini, Supardjiono dan Rumadi pun sudah tidak lagi mengurusi skuad PSS Sleman.

Ketua Tim Kecil PSS Sleman Khalis Purwanto, mengatakan, pengunduran diri yang dilakukan Supardjiono dan Rumadi sangat pahit. Selanjutnya, ia harus bekerja keras untuk menghadapi pemain yang akan datang pada Rabu (12/2).

"Jika nantinya pihaknya belum bisa melakukan kontrak, maka harus dihentikan sementara latihannya. Waktu semakin terdesak karena pendaftaran klub Divisi Utama harus dilakukan paling lambat 15 Februari. Harus koordinasi terlebih dahulu dengan pencab PSSI Sleman," katanya.

Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014