... rangkaian tembang keroncong disajikan dalam nuansa cinta. Cinta dapat berupa cinta eros ataupun cinta dalam wujud bakti kepada Tanah Air... "
Denpasar (ANTARANews) - Bentara Budaya Bali (BBB) punya cara lain dalam mengekspresikan Hari Valentine yang kadung dimaknai sebagai Hari Kasih Sayang, yaitu  menyuguhkan Langgam Keroncong Bentara 6 dengan tembang-tembang Smarandana.

"Suguhan musik keroncong dalam kemasan program Langgam Keroncong Bentara 6 itu dibawakan Orkes Keroncong Gita Lestari pada hari Jumat nanti," kata pimpinan Orkes Keroncong Gita Lestari, AA Sg Mas Megawati, di Denpasar, Kamis.

Gempuran budaya semakin deras sejak lama sehingga produk kebudayaan asli Tanah Air bisa semakin tergerus dan dilupakan orang begitu saja.

Ia mengatakan, penyuguhan rangkaian tembang keroncong disajikan dalam nuansa cinta. Cinta dapat berupa cinta eros ataupun cinta dalam wujud bakti kepada Tanah Air.

"Meskipun lagu-lagu Smarandana itu tidak dimaksudkan untuk menyambut Hari Valentine, suasana perayaan semacam itu terbawa dengan sendirinya, yang keseluruhan acaranya dirancang sedemikian rupa sehingga mengesankan mengalir penuh dengan kespontanan," tutur Megawati.

Sebagai selingan pertunjukan musik, akan ditayangkan fragmen-fragmen film dokumenter yang menyoroti musik keroncong tempo dulu, seperti kelompok-kelompok keroncong yang pernah berjaya pada masanya.

Orkes Keroncong Gita Lestari didukung AA Ngr Alit Suryawan, AA Ngr Oka Duaja, AA Ngr Gede Putra Suryaningrat, Gung De, Gede Arya, AA Raka Danu, AA Kartika, , AA Sg Anom, Ida Ayu Dani, Kadek Sumerti, Komang Suratni, Luh De Sumandani, AA Sg Anik Indriani, Dayu Ratna, Paramita, Untung, AA Ngr Putra dan Rahayu.

Langgam Keroncong Bentara merupakan agenda Bentara Budaya Bali yang menyajikan pertunjukan musik keroncong gratis, dengan menampilkan orkes-orkes yang kerap membawakan lagu-lagu keroncong dengan aneka tema.

Sebelumnya, Langgam Keroncong Bentara telah menampilkan lagu-lagu abadi sepanjang zaman dari komposer-komposer legendaris Indonesia, di antaranya Gesang, Ismail Marzuki, dan Wedhasmara.

Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014