Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu mensinyalir bencana alam erupsi Gunung Kelud berdampak pada produksi dan distribusi logistik Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPD 9 April, kata Anggota Bawaslu Nasrullah di Jakarta, Jumat.

"Kondisi bencana ini tentunya menyebabkan kerawanan, terutama dalam hal terhambatnya pelaksanaan produksi dan distribusi logistik Pemilu, terutama surat suara," kata Nasrullah.

Bawaslu, kata dia, mencatat sebagian perusahaan pemenang lelang pengadaan barang dan jasa untuk Pemilu Legislatif berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud.

Sejumlah perusahaam tersebut antara lain PT Macananjaya Cemerlang Klaten, Konsorsium Pura, PT Balai Pustaka, PT Tiga Serangkai, dan Konsorsium Arya Duta.

Selain itu, penutupan sejumlah bandar udara di Surabaya, Semarang dan Yogyakarta menyebabkan proses distribusi logistik, yang dimulai pada 1 Februari hingga 20 Maret, juga rawan terhambat.

Terkait akan hal itu, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengantisipasi kemungkinan kerawanan pada pelaksanaan produksi dan logistik Pemilu.

"Bawaslu menginstruksikan panwas (panitia pengawas) di daerah untuk tetap melakukan pengawasan pada tahapan, serta berkoordinasi terus menerus ke pihak terkait guna memastikan proses pengadaan dan distribusi logistik Pemilu tetap berjalan sesuai jadwal," tambahnya.

Bawaslu juga meminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi untuk menginstruksikan seluruh pemda agar memfasilitasi penyelanggara Pemilu di daerah agar pendistribusian logistik berjalan lancar.

Nasrullah mengatakan hingga saat ini pihaknya mendapat laporan mengenai perusahaan produksi logistik yang tutup karena terkena dampai hujan abu dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.

"Kami mendapatkan informasi dari Solo karena beberapa perusaaan memang tutup di sana. Itu kebijakan Pemerintah (Kota) Solo yang menghentikan aktivitas," ujar Nasrullah.

(F013/N002)

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014