Beirut (ANTARA News) - Sebuah bom mobil di luar masjid di Suriah selatan menewaskan puluhan orang pada Jumat dan pemberontak meledakkan ranjau di bawah satu hotel di utara, menewaskan 18 loyalis, kata para pemantau.

Setidaknya 47 orang, termasuk 14 pejuang pemberontak, tewas ketika mobil meledak di depan masjid di desa yang dikuasai pemberontak, Yaduda, di provinsi selatan Daraa, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lapor AFP.

Para aktivis menyalahkan pasukan rezim atas serangan itu mengatakan, pemantau yang berbasis di Inggris itu menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat karena sekitar 150 orang lainnya dalam keadaan terluka akibat ledakan, beberapa di antaranya kritis.

Pada sisi lain, Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) mengeksekusi puluhan orang karena dipaksa oleh pemberontak saingannya untuk menarik diri dari lima desa termasuk Hreitan, kubu oposisi di utara Provinsi Aleppo.

Meskipun pemberontak menyambut ISIL dalam perang melawan Presiden Bashar al-Assad, pelanggaran mengerikan di wilayah di bawah dominasi mereka telah mengubah banyak sikap oposisi terhadap mereka.

Tepat sebelum penarikan mereka dari daerah Hreitan, pejuang ISIL mengeksekusi 27 orang termasuk 15 gerilyawan, kata Observatorium.

Setidaknya 11 lebih pemberontak juga dilaporkan tewas dalam pertempuran itu.

Di Azaz, di tempat lain di Provinsi Aleppo, bentrokan lebih lanjut berkobar antara pemberontak dan ISIL, pada saat pelaku jihad "memenggal setidaknya empat" pejuang oposisi saingannya, kata kelompok itu.

Dua puluh dua orang lainnya, termasuk dua anak, tewas dalam penemmbakan ISIL di Akhtarin, sebuah desa di Provinsi Aleppo, sedangkan 16 anggota kelompok jihad tewas dalam pertempuran itu.

Para gerilyawan kubu Islam dan pemberontak utama membuka front terhadap ISIL pada 3 Januari.

Para pelaku jihad diusir dari provinsi timur yang kaya minyak Deir Ezzor pekan lalu.

Di kota Aleppo, setidaknya 18 tentara dan milisi pro-Assad tewas ketika para gerilyawan meledakkan ranjau di bawah hotel Carlton yang digunakan oleh tentara, kata Observatorium.

Dikatakan, pemberontak telah menggali terowongan di bawah dan di sekitar Hotel Carlton dan pada Jumat pagi mereka meledakkan ranjau untuk menghancurkan mereka.

Pertempuran sengit pecah setelah serangan itu, menewaskan sejumlah pemerontak yang belum diketahui jumlahnya secara pasti, tambahnya.

Para pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad telah menggunakan taktik ini sebelumnya, baik di Aleppo, ibu kota komersial Suriah, dan Provinsi Damaskus.

Lebih dari 136.000 orang telah tewas secara keseluruhan dalam perang brutal Suriah sejak Maret 2011, dan jutaan lebih telah meninggalkan rumah mereka.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014