Apa kepentingan menyadap Jokowi? Kami tidak memiliki kepentingan untuk melakukan itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi menolak disebut telah melakukan penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan memasang alat sadap di sejumlah ruangan rumah dinas milik mantan wali kota Surakarta itu.

"Apa kepentingan menyadap Jokowi? Kami tidak memiliki kepentingan untuk melakukan itu," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Kamis.

Meski begitu, Johan enggan memberitahukan metode KPK dalam melakukan penyadapan menilik komisi antigratifikasi itu memiliki teknologi canggih untuk mencuri dengar percakapan melalui telepon seluler.

Spekulasi mengenai penyadapan oleh KPK sempat berhembus mengingat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan spionase terhadap Jokowi dilakukan oleh orang Indonesia bukan dari luar negeri.

Penyadapan itu diketahui oleh jajaran PDIP setelah orang nomor satu DKI itu melaporkan kepada petinggi partai bilamana ada spionase terhadap dirinya.

Jokowi sendiri mengaku enggan membicarakan hal itu tapi yang berbicara kepada publik justru Tjahjo.

Sebagaimana diberitakan, tiga alat sadap ditemukan di rumah dinas Jokowi. Menurut Jokowi, dia menemukan alat sadap buatan asing itu pada bulan Desember 2013. (*)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014