Jakarta (ANTARA News) - Dari 19 senjata api (senpi) yang ditemukan di tepi sungai Tanjungan, pinggir jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Km 27, Kapuk Muara, Jakarta Utara, hanya satu yang masih bisa dipakai. "Tidak satu pun yang bisa dipakai, kecuali satu senpi yang masih utuh," kata seorang polisi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan hal itu dalam acara jumpa pers untuk menunjukkan kepada masyarakat soal penemuan senjata api, komponen senjata api dan ribuan amunisi di gedung utama Mapolda Metro Jaya. "Dari bentuk fisiknya terlihat bahwa senpi itu masih bisa dipakai," kata polisi itu sambil menunjuk senpi yang dimaksud. Di antara 19 senpi yang dijajar di atas meja, memang hanya senpi yang ditunjuk polisi itu yang terlihat lengkap kendati tidak terdapat peluru, sedangkan senpi lain sudah tidak lengkap komponennya. Bahkan, satu senpi bahu jenis otomatis yang paling besar terpaksa harus memakai lakban agar bisa berdiri sebab komponen sudah tidak bisa dipasang sebagaimana mestinya. Dalam kesempatan itu, Polda Metro Jaya memajang 19 senpi dengan rincian 14 senpi genggam dan lima senpi bahu. Hampir semua senpi sudah tua, berkarat dan tidak lengkap komponennya. Hanya dua senpi genggam yang tidak berkarat namun komponennya tidak lengkap. Satu senpi yang disebut polisi itu bisa dipakai walaupun sudah mulai berkarat. Selain itu, barang yang ditemukan adalah sembilan peredam suara, 53 magazen, delapan penutup magazen dan 18 pelindung senjata. Amunisi yang ditemukan terdiri dari 6.813 aktif dan 165 hanya tinggal selongsongnya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan polisi kesulitan untuk mengidentifikasi senpi dan amunisi itu sebab kondisinya sudah berkarat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006