ST. PETERSBURG, Rusia, 26 Februari 2014 (ANTARA/PRNewswire) --

Pada tanggal 25 Februari, forum bisnis Indonesia-Russia: Investment Strategies digelar di Jakarta dalam rangka Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 RI - Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik. Ajang ini digelar oleh Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg bersama Dewan Bisnis Rusia untuk Kerjasama dengan Indonesia dan Komite KADIN Indonesia Rusia & CIS, serta didukung oleh Rostec Corporation. Forum ini dihadiri oleh kalangan pengusaha, pakar bisnis, dan  anggota-anggota komunitas bisnis dari kedua negara, dan sejumlah perwakilan dari pemerintah Federasi Rusia dan Indonesia.

Dmitry Rogozin, Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia, menyetakan kalau forum yang digelar dalam "iklim bisnis yang terbuka dan penuh peluang, ditujukkan untuk mendorong dialog pada berbagai sektor kerjasama bilateral yang sangat kompleks dan prospektif." Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mengatakan, "Dalam lima tahun terakhir, kondisi perdagangan kedua negara sangat positif berkat kerjasama bilateral yang terjalin dengan baik. Rata-rata, volume perdagangan antara kedua negara naik hingga 30% tiap tahunnya. Mengacu kepada data statistik Indonesia, volume perdagangan bilateral tahun 2013 mencapai 3,4 miliar dolar. Kini, target kami ialah untuk mendorong angka tersebut naik hingga5 milair dolar pada 2015."

Selain adanya sesi dialog, forum ini juga menghadirkan sejumlah prospek kerjasama Indonesia-Rusia. Dmitry Shugaev, Wakil CEO Rostec Cooperation, melakukan presentasi kerjasama tersebut, yang terdiri dari beberapa perusahaan dan proyek:
  • Helikopter Buaran Rusia
  • KAMAZ
  • Pelabuhan Mobile, proyek dari Moscow Design Bureau Compas
  • Sistem Kendali Lalu Lintas Udara Galaktika, proyek dari Azimut
  • Telepon seluler  GSM 633E yang dilengkapi dengan sistem perlindungan kriptografi, proyek dari Mezhdunarodnaya Kniga - Tsennye Bumagi
"Rusia dan Indonesia memiliki sama-sama kepentingan bisnis," ungkap Dmitry Rogozin. "Kedua negara tidak bersaing karena tidak terletak di kawasan yang sama, namun kedua negara ini dapat menjadi mitra bisnis yang potensial. Proyek-proyek yang kami bahas mencakup kerjasama di sektor penerbangan hingga pembuatan produk yang paling canggih di Indonesia dibawah lisensi atau pendanaan dari Rusia."

Para partisipan dari dialog bisnis tersebut juga dindang untuk menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, yang akan digelar pada 22-24 mei, dimana mereka dapat melanjutkan dialog dan rencana kerjasama yang prospektif dan saling bermanfaat, sekaligus memperkuat hubungan kedua negara.


Sumber: Forum Ekonomi  Internasional St. Petersburg

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014