Surabaya (ANTARA News) - Satwa jenis Unta koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) tersisa tujuh ekor setelah Estern, unta jantan ditemukan mati di kandang karena diduga mengalami sakit kembung pada Rabu (26/2) malam.

"Dengan matinya Estern maka di KBS tersisa dua unta jantan dan lima ekor lainnya betina," ujar Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Agus Supangkat ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.

Berdasarkan hasil otopsi sementara oleh tim dokter KBS, Estern yang usianya 24 tahun tersebut karena sakit kembung. Namun, untuk kepastiannya dan lengkapnya baru diperoleh dua minggu lagi.

Ia menjelaskan, Estern sebenarnya tidak termasuk dalam 84 satwa yang terkategori sakit dan tua. Hanya saja, selama tiga bulan terakhir "keeper" atau penjaga dan tim dokter sudah memberikan pengawasan ekstra karena unta tidak mau makan.

"Usianya masih produktif, tapi makannya susah. Sehingga perlu adanya pengawasan khusus dan sudah dilakukan selama tiga bulan ini," kata dia.

Satwa bernama latin "Camelus Dromedarius" tersebut sudah menjadi penghuni KBS sejak 1994 atau ketika usianya sekitar 4 tahun. Ia didatangkan dari Australia bersama lima ekor unta lainnya.

Dari indukan Estern, sudah 20 anakan yang dilahirkan dan dikirim ke beberapa kebun binatang di Indonesia. Seperti Ragunan, Bali, Banjarmasin, Balikpapan, Bukit Tinggi dan Banjarnegara.

Sementara itu, kematian satwa yang disebut juga kerbau kecil tersebut maka menambah panjang daftar kematian satwa di kebun bintang tertua di Indonesia tersebut.

Sejak awal Januari 2014, sudah 11 satwa mati, antara lain Gnu, Singa, Kambing Gunung, Rusa, dua ekor Kijang, Komodo, Babon, Sapi Afrika, Anoa dan Unta.

Terakhir, tiga ekor satwa koleksi KBS, yakni Anoa, Babon dan Sapi Afrika ditemukan mati di kandangnya. Anoa jantan bernama Happy, ditemukan mati di kandangnya karena diduga faktor usia yang sudah tua, Rabu (26/2).

Sedangkan, Babon berjenis kelamin betina mati pada Kamis (20/2) sekitar pukul 02.58 WIB, sedangkan Sapi Afrika ditemukan mati keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB.

Sebelumnya, pihak PDTS KBS merilis bahwa di KBS terdapat 84 ekor satwa yang dalam kondisi kritis. Rinciannya, sebanyak 44 ekor satwa mengalami sakit parah dan cacat, sehingga mereka harus dilokalisasi untuk mendapat pengawasan serius.

Sisanya, 40 ekor satwa usianya sudah tua, di antaranya, gajah, usia 24 tahun, berjenis kelamin betina yang matanya juling. Kondisi yang sama juga ditemukan pada Singa. Kemudian, ada lagi sekitar 33 ekor burung yang kondisinya sudah tua, sakit dan cacat.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014