Islamabad (ANTARA News) - Pemimpin Syiah Allama Taqi Hadi Naqvi ditembak mati di kota pelabuhan Karachi, Kamis, kata polisi.

Orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki mobilnya ketika ia keluar dari kendaraan tersebut.

Naqvi yang cedera segera dibawa ke Rumah Sakit Abbasi Shaheed, kemudian dia dinyatakan meninggal.
Belum ada kelompok-kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Karachi, kota metropolitan terbesar Pakistan, penuh dengan terorisme, perang geng, penculikan-penculikan untuk tebusan, pemerasan dan pembunuhan-pembunuhan yang ditargetkan.

Orang-orang bersenjata itu menewaskan penjaga keamanan di kota itu selain pemimpin Syiah Allama Taqi Hadi Naqsi, kata sumber-sumber keamanan.

Polisi mengatakan kekerasan pecah di kota pelabuhan Karachi ketika sejumlah pria bersenjata menembak mati wakil sekretaris jenderal partai religius politik yang disebut Majlis-e Wahdat Muslimin Pakistan dan pengawalnya.

"Sejumlah orang bersenjata mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke arah kendaraan Wakil Sekjen Majlis i-Wahdat Muslimin (MWM), Allama Deedar Ali Jalbani, membunuh dia dan pengawalnya," kata media mengutip seorang pejabat senior polisi setempat.

Sumber-sumber keamanan mengatakan para penyerang berhasil melarikan diri tempat kejadian perkara sebelum polisi mengepung daerah tersebut.

Setelah pembantaian tersebut, pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh Pakistan untuk mengecam kekerasan yang sedang berlangsung terhadap Syiah.

Serangan terhadap Syiah Pakistan, yang populasinya sekitar sepertiga dari penduduk negara itu, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa pertemuan keagamaan Syiah telah ditargetkan di berbagai bagian negara itu dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagian besar serangan dilakukan oleh kelompok-kelompok garis keras, banyak di antara mereka berafiliasi dengan kelompok-kelompok yang dilarang seperti gerilyawan pro Taliban dan kelompok Takfiri teroris, Lashkar Jhangvi.

Human Rights Watch mengatakan ratusan warga Syiah tewas di Pakistan pada tahun 2012, yang merupakan tahun paling mematikan bagi masyarakat Syiah.

Kelompok Syiah di Pakistan mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap pasukan yang terlibat dalam pembunuhan. Mereka juga menuduh Islamabad gagal untuk memberikan keamanan bagi masyarakat Syiah.

Para pemimpin Syiah di negara itu telah meminta pemerintah untuk membentuk komisi yudisial untuk menyelidiki pertumpahan darah.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014