Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak turun 68 poin menjadi Rp11.652 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.584 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah melemah pada pagi ini menyusul data neraca perdagangan Januari 2014 yang mencatatkan defisit," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, menurut dia, sentimen negatif dari defisit neraca perdagangan Indonesia itu masih dapat diimbangi dengan rendahnya rilis inflasi bulanan pada Februari yang sebesar 0,26 persen, lebih rendah dibandingkan Januari di level 0,75 persen.

"Kembali defisitnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari tahun ini karena berkurangnya ekspor bahan mentah akibat kebijakan pembatasan ekspor minerba, namun sejauh ini mata uang rupiah masih cukup stabil terhadap dolar AS," kata dia.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, menambahkan koreksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan hal yang sehat bagi pasar keuangan domestik.

Menurut dia, secara umum level rupiah saat ini masih sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

"Diharapkan sentimen dari dalam negeri mampu menahan berita-berita negatif eksternal menyusul perlambatan data manufaktur di sejumlah negara-negara kawasan Asia," kata dia

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014