Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Serangan bom pinggir jalan Rabu menewaskan enam prajurit di wilayah bergolak Pakistan baratlaut, kata sejumlah pejabat.

Ledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu menghantam konvoi pasukan paramiliter Korps Perbatasan ketika mereka bergerak dari kota Hangu di provinsi Kurram, salah satu dari tujuh daerah suku di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dimana militan memiliki pangkalan, lapor AFP.

Seorang pejabat keamanan di Peshawar, kota utama di Pakistan baratlaut, mengatakan kepada AFP, ledakan itu menewaskan enam prajurit dan mencederai delapan orang lain.

Kelompok Ansar-ul-Mujahideen, yang aktif di kawasan suku selama tiga tahun terakhir, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Juru bicara kelompok itu Abu Baseer mengatakan kepada AFP, "Kami melakukan serangan ini untuk membalaskan korban serangan pesawat tak berawak. Kami bukan bagian dari Taliban Pakistan, maka kami tidak terikat oleh gencatan senjata mereka.

Taliban Pakistan mengumumkan gencatan senjata sebulan pada Sabtu untuk membuka jalan bagi dimulainya lagi perundingan perdamaian dengan pemerintah.

Sebagai tanggapan atas gencatan senjata itu, militer menghentikan serangan udara terhadap tempat-tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian militan.

Serangan besar pada Senin terhadap sebuah kompleks pengadilan di Islamabad yang menewaskan 11 orang membayang-bayangi gencatan senjata itu, meski Taliban menyatakan bukan pelakunya.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014