Moskow (ANTARA News) - Rusia akan mengajukan serangkaian usulan untuk mengatasi krisis di negara tetangga, Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Lavrov untuk menanggapi dokumen yang dikirim oleh Washington yang juga berisi usulan-usulan.

"Bersama-sama anggota Dewan Keamanan Rusia, kami mempersiapkan usulan tandingan kami. Tujuannya adalah mengatasi keadaan atas dasar hukum internasional dan mempertimbangkan kepentingan semua orang Ukraina tanpa pengecualian," katanya dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan Presiden Vladimir Putin.

Pasukan pro-Rusia menguasai semenanjung Krimea, Ukraina, dan pemerintah di sana telah mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan Rusia, sebuah keputusan yang akan diajukan dalam referendum pada 16 Maret.

Lavrov mengatakan, ia telah mengundang Menteri Luar Negeri AS John Kerry datang ke Rusia untuk pertemuan Senin guna membahas krisis di Ukraina.

"Kami meminta ia datang hari ini dan kami siap menerimanya. Ia telah memberikan persetujuan awal. Ia kemudian menelefon saya Sabtu dan mengatakan, ia menundanya untuk sementara waktu," kata Lavrov.

Keputusan Kerry untuk menunda kunjungan itu adalah karena para pembuat kebijakan sedang mempersiapkan dokumen mereka, kata Lavrov, seperti dilaporkan Kantor Berita ITAR-TASS.

Dokumen Washington, yang diterima Moskow pada Jumat, merinci "sebuah konsep yang tidak sependapat dengan kita karena segala sesuatunya disebutkan dalam istilah ada konflik antara Rusia dan Ukraina dan dalam istilah keadaan yang dihadapi," kata Lavrov kepada Putin.

"Mitra-mitra kita menyarankan agar kita terus melangkah dari situasi yang tercipta oleh kudeta ini," tambahnya kepada AFP.

Ia tidak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai isi usulan Washington itu.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014