Namun, kata Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia Tan Sri Rodzali Daud, data ini masih harus dikonfirmasi oleh para pakar dari Amerika Serikat dan dikuatkan oleh radar milik negara-negara tetangga Malaysia.
Dia mengatakan "alur itu" dideteksi pada pukul 2.15 Sabtu dini hari dalam jarak 200 mil barat daya Pulau Penang di ujung utara Selat Malaka.
Namun mereka tidak bisa yakin bahwa itu adalah MH370 yang hilang tersebut mengingat data semacam itu tidak direkam oleh radar militer.
Ini mungkin terjadi 45 menit setelah Boeing 777-200 kehilangan kontak dengan menara pengawas udara sekitar 100 mil dari Kota Baru pada pukul 01.31 Sabtu dini hari. Pesawat itu lepas landas menuju Beijing pada pukul 12.41 Sabtu dini hari dari Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Rodzali mengatakan "alur" ini terdeteksi pada sebuah review data militer yang terekam hari Sabtu itu saja. Operasi pencarian kemudian segera diperluas ke Selat Malaka dari situs pencarian sebelumnya di Laut China Selatan.
Pencarian masih terus dilanjutkan di kedua wilayah itu dengan 42 kapal dan 39 pesawat terbang dari 12 negara.
Dia mengatakan radar militer tidak sengaja menjejak alur pesawatitu karena angkatan udara tidak mencegat pesawat tak teridentifikasi itu mengingat pesawat itu diklasifikasikan sebagai pesawat sipil dan bukan pesawat bermusuhan, demikian koran Singapura The Straits Times.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014