New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena berlanjutnya kekhawatiran tentang krisis Ukraina melebihi kenaikan data ekonomi Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 231,19 poin atau 1,41 persen menjadi 16.108,89. Indeks S&P 500 kehilangan 21,86 poin atau 1,17 persen menjadi 1.846,34 dan indeks komposit teknologi Nasdaq jatuh 62,91 poin atau 1,46 persen menjadi 4.260,42, lapor Xinhua.

Setelah berulang kali memperbarui rekor tertinggi untuk S&P 500 minggu lalu, Wall Street telah terlihat mundur minggu ini, karena ketegangan mendidih di Ukraina dan kekhawatiran tentang ekonomi China terus memperlemah saham-saham.

Saham unggulan (blue-chip) Dow membukukan penurunan empat hari beruntun sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun di lima dari enam hari terakhir. Indeks S&P 500 menghapus kenaikannya sepanjang tahun hingga saat ini menjadi 0,1 persen lebih rendah untuk tahun ini.

Kerugian di pasar saham dipercepat pada sesi perdagangan sore menyusul laporan bahwa jet tempur F-16 AS mendarat di pangkalan udara Lask Polandia untuk bergabung dengan manuver militer.

Menambah sentimen negatif, data resmi China pada Kamis menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan ritel di negara itu melambat menjadi 11,8 persen tahun ke tahun dalam dua bulan pertama tahun ini.

Indeks Volatilitas CBOE, secara luas dianggap sebagai sebuah ukuran ketakutan pasar, melonjak 12,09 persen menjadi berakhir pada 16,22.

Pasar ekuitas AS bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan didorong data menggembirakan yang keluar dari ekonomi terbesar di dunia itu.

Penjualan ritel dan jasa makanan di AS pada Februari berbalik naik atau "rebound" 0,3 persen, tetapi angka Januari direvisi lebih rendah menjadi penurunan 0,6 persen, kata Departemen Perdagangan Kamis.

Sementara itu, harga impor dan ekspor AS naik pada laju yang lebih cepat pada Februari, kata Departemen Tenaga Kerja, dengan harga impor meningkat 0,9 persen dan harga ekspor naik 0,6 persen, melampaui konsensus pasar.

Sebuah laporan terpisah oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 8 Maret turun 9.000 menjadi 315.000, mengalahkan ekspektasi para analis.

Di pasar lain, dolar AS berbalik naik terhadap euro pada Kamis, menyusul pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi, tetapi melemah terhadap yen karena berlanjutnya kekhawatiran atas Ukraina.

Draghi mengatakan bahwa tingkat euro semakin relevan dalam penilaian stabilitas harga bank sentral, menandakan bahwa apresiasi euro mungkin meningkatkan risiko deflasi.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3858 dolar dari 1,3903 dolar di sesi sebelumnya. Dolar dibeli 101,66 yen Jepang, lebih rendah dari 102,69 yen pada sesi sebelumnya.

Harga minyak AS naik karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman April naik 21 sen untuk menetap di 98,2 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman April kehilangan 63 sen menjadi ditutup pada 107,39 dolar AS per barel.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi keempat berturut-turut pada Kamis dan berakhir di tingkat tertinggi dalam enam bulan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 1,9 dolar, atau 0,14 persen, untuk menetap di 1,372.4 dolar per ons.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014