Ya kalau seperti itu, laporkan ke polisi."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan, warga melaporkan mandor yang membawa kabur uang pembangunan kampung deret ke polisi.

"Itu kan uang hibah. Ya kalau seperti itu, laporkan ke polisi," ujarnya di Balaikota Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jumat.

Ahok mengemukakan hal itu berkaitan dengan laporan bahwa 55 rumah warga rukun warga (RW) 06, Jalan Kalibaru Timur, Senen, Jakarta Pusat, terpaksa dihentikan pembangunan kampung deretnya karena uang muka senilai 40 persen dibawa kabur mandor.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengawasan terhadap pembangunan kampung deret dengan menurunkan petugas dari Dinas Perumahan.

Ia menilai, kasus tersebut terjadi karena persoalan moral.

"Orang bangun rumah harus ada uang mukanya, terus kalau uang mukanya dibawa kabur gimana?" katanya.

Oleh karena itu, Ahok mengatakan, warga harus mencari kontraktor yang bonafide.

Ia pun membantah adanya ancaman premanisme terjadi di lokasi-lokasi pembangunan kampung deret, karena faktanya ada warga patungan membayar tukang.

"Menurut saya, wajar kalau mereka sepakat urunan, patungan, untuk bayar tukang. Kasih makan tukang, untuk biaya kebersihan. Sama halnya kalau kita ikut tur, kita sepakat patungan Rp500.000. Kalau ada yang gak jujur paling orangnya yang gak disukai," katanya menambahkan. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014