Teheran (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa AS harus "mengambil keputusan sulit dan menghadapi kenyataan, sehingga meninggalkan "bagian dari imajinasi".

Mohammad Javad Zarif, yang berbicara dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Yunani pada Jumat di Teheran, menyambut baik menteri luar negeri Yunani, yang juga adalah kepala Uni Eropa.

Ditanya tentang kunjungan Utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi ke Teheran, dan apakah menteri luar negeri akan mengkonfirmasi kunjungannya, Zarif mengatakan bahwa Republik Islam Iran selalu menekankan pada solusi politik untuk krisis Suriah.

Dan itu akan melanjutkan upaya yang difokuskan pada solusi politik. "Untuk alasan yang sama, Brahimi akan tiba di Teheran dan kami akan menghargai kunjungannya," kata Zarif menegaskan.

Ditanya tentang pernyataan Menteri Luar Negeri AS, yang mengatakan bahwa Iran harus mengambil keputusan sulit dalam pembicaraan nuklir dengan Iran, Zarif mengatakan bahwa para pejabat AS akan menilai masalah sesuai dengan urusan internal mereka, yang ia percaya bahwa "marak dengan kesalahpahaman".

"Mereka telah mengiklankan gagasan bahwa Iran mengusahakan senjata nuklir, tetapi saya akan mengatakan bahwa Iran harus mengambil keputusan untuk mengumumkan bahwa mereka tidak berusaha membuat senjata nuklir," tambah Zarif.

"Kami juga telah memberitahu negara-negara kuat bahwa program kami akan tetap damai, dan itu tak akan pernah ditinggalkan, dan ini sudah mereka pahami dengan baik".

Zarif mengatakan kepada wartawan bahwa "Saya berpikir bahwa sebaiknya AS menghindari pernyataan-pernyataan yang mereka akan paksa untuk menolak, seperti menolak pengayaan yang mereka buat dalam pembicaraan di Jenewa dan kemudian mereka mengakui bahwa Jenewa termasuk pengayaan."

Zarif mengatakan bahwa menurut ajaran agama, Iran tidak akan mengupayakan senjata nuklir. "Saya kira AS harus mengambil keputusan sulit untuk menghadapi realitas dan meninggalkan potongan-potongan imajinasi," tambahnya, demikian OANA melaporkan.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014