New York (ANTARA News) - Kurs dolar melemah terhadap euro pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve berharap untuk tanda-tanda kapan Fed akan menaikkan suku bunga.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan tidak akan mengumumkan peningkatan suku bunga ultra-rendah pada akhir pertemuan dua hari Rabu, tetapi para analis sedang menunggu untuk melihat pandangan Fed tentang kemungkinan melakukannya, lapor AFP.

Euro naik tipis menjadi 1,3932 dolar sekitar 21.00 GMT (Rabu 04.00 WIB), dibandingkan dengan 1,3921 dolar pada Senin.

Dolar juga melemah terhadap mata uang Jepang, menjadi 101,42 yen dari 101,68 yen. Euro jatuh menjadi 141,29 yen dari 141,58 yen.

Pasar bersiap untuk hasil pertemuan FOMC pertama di bawah Ketua Fed baru Janet Yellen, yang akan memberikan konferensi pers pertamanya sejak mengambilalih kemudi bank sentral dari Ben Bernanke pada 1 Februari.

FOMC secara luas diperkirakan akan mengurangi pembelian aset, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, untuk bulan ketiga berturut-turut sebesar 10 miliar dolar AS lagi, menjadi 55 miliar dolar AS per bulan, karena ekonomi AS perlahan-lahan membaik.

Banyak analis juga memprediksi bahwa bank sentral akan menurunkan ambang batas tingkat pengangguran 6,5 persen untuk mempertimbangkan pengetatan suku bunga dalam mendukung pedoman kualitatif, karena tingkat pengangguran telah jatuh lebih cepat daripada yang diantisipasi dan sekarang berdiri dekat di 6,7 persen.

Pernyataan FOMC yang diawasi ketat akan disertai dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan inflasi.

"Dolar akan mendapat manfaat dari sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan baru-baru ini sebagian besar berhubungan dengan cuaca dan bahwa tindakan Fed untuk mengurangi program pelonggaran kuantitatifnya pada akhir tahun ini tetap utuh," kata Omer Esiner dari Commonwealth Foreign Exchange.

Kathy Lien dari BK Asset Management mencatat bahwa euro telah "sangat tangguh dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina."

Penolakan Rusia atas permintaan Barat untuk mengurangi ketegangan seharusnya menyebabkan pelarian ke dolar AS dari euro, katanya, "tetapi EUR/USD tetap stabil karena investor memperkirakan bahwa serangan Rusia ke Ukraina akan berhenti di Krimea."

Dolar naik tipis menjadi 0,8732 franc Swiss dari 0,8729 franc pada Senin.

Pound Inggris jatuh menjadi 1,6587 dolar dari 1,6635 dolar.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014