Yogyakarta, (ANTARA News) - Luas hutan di Indonesia dalam 50 tahun terakhir berkurang sekitar 64 juta hektar, atau dari 162 juta hektare menjadi 98 juta hektare. "Kondisi yang sangat memprihatinkan itu disebabkan kerusakan hutan yang semakin meluas di tanah air," kata Ketua Panitia Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat 2006 di Yogyakarta, Dr Ir San Afri Awang, Senin (18/9). Kepada wartawan di Yogyakarta menjelang Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat, 19-22 September, ia mengatakan, dilandasi keprihatinan anak bangsa yang secara kasat nyata menyaksikan kerusakan sumber daya hutan yang semakin meluas di Indonesia maka diselenggarakan Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat. Disebutkan pula laju pengurangan luas hutan di tanah air juga meningkat dari satu juta hektare per tahun pada 1980-an menjadi 1,7 juta hektare per tahun pada periode 1990-an. "Bahkan sejak 1996 pengurangan luas hutan menjadi dua juta hektare per tahun," katanya. Menurut dia, angka tersebut telah melebihi taksiran tingkat deforestasi yang dapat diterima yaitu berkisar antara 0,6 hingga 1,3 juta hektare per tahun. Pekan Raya Nasional Hutan dan Masyarakat 2006 diselenggarakan oleh `Info Jawa`, sebuah LSM bidang kehutanan bersama `Java Learning Center` (Javlec) bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Menurut Direktur `Info Jawa` Ir Agus Afianto MS, pekan raya ini bertujuan membuka kesadaran publik mengenai pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Selain itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan tercipta arena promosi bagi segenap inisiatif pengembangan kehutanan masyarakat, menyediakan referensi bagi pengembangan alternatif pengelolaan hutan lestari, dan memastikan inisiatif pengembangan kehutanan masyarakat sebagai satu pendekatan yang sejajar dengan pembangunan kehutanan lainnya. Sedangkan `out put` yang diharapkan dari pekan raya itu yakni dapat membangkitkan kesadaran publik bagi upaya pengembangan pengelolaan hutan yang adil, demokratis dan lestari, serta terbangunnya kesepahaman yang mendasar antar pihak guna mendorong pengembangan kehutanan masyarakat dan memperkuat kelembagaan pengelolaan kehutanan masyarakat. Dikatakannya, pekan raya tersebut dikemas menjadi ajang diskusi dan dialog dalam bentuk workshop, serta untuk mempromosikan beragam inisiatif kehutanan masyarakat yang telah terbukti efektif dalam upaya pelestarian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Pembicara dalam workshop ini antara lain Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid serta Menteri Kehutanan MS Kaban.(*)

Copyright © ANTARA 2006