Pekanbaru (ANTARA News) - Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara I di Gedung Guru Riau (GGR) nyaris rusuh ketika seratusan mahasiswa yang mengaku dari BEM Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim II (UIN Suska) meminta agar panitia dari UIN keluar dan tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut. ANTARA News Pekanbaru, Senin, melaporkan, mahasiswa penentang yang mengatasnamakan media aliansi mahasiswa menolak kongres Se Nusantara datang dengan menggunakan sebuah bus dan belasan sepeda motor. Mereka langsung masuk ke dalam halaman gedung guru dan meminta panitia dari UIN Suska segera keluar dan mengundurkan diri dari kepanitiaan. "Kami minta Asnaldi dan kawan-kawan lainnya dari UIN keluar dari kepanitiaan, sebab mereka bukan lagi sebagai Ketua dan Panitia BEM UIN Suska," ujar salah seorang mahasiswa penentang Artandi. Ia mengatakan, Asnaldi yang menjabat sebagai ketua panitia tidak tahu dan entah menerima mandat dari siapa mengatasnamakan mahasiswa UIN Suska, padahal sangat jelas hasil kongres mahasiswa UIN Suska menolak laporan pertanggungjawabannya dan memberhentikannya tidak hormat sebagai Presiden BEM. Untunglah kerusuhan yang hampir memalukan seluruh mahasiswa ini bisa dielakkan setelah hampir 30 orang aparat kepolisian datang dan meminta mahasiswa agar tidak terbawa emosi dan menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik. Dimediatori oleh Kapolsek Tampan AKP RB Simangunsong akhirnya perwakilan mahasiswa penentang melakukan pertemuan dengan panitia pelaksana. Dalam pertemuan itu mahasiswa penentang meminta agar Asnaldi dan panitia lainnya dari UIN Suska keluar dari kepanitiaan sebab mereka tidak mendapat rekomendasi. Karena masing-masing pihak saling berkeras akhirnya pertemuan dilanjutkan dihadapan Pembantu Rektor III UIN Suska. Dari informasi yang diperoleh dilapangan, Kongres BEM Se Nusantara I ini tidak diminati oleh BEM se Indonesia, dari 300 BEM yang tercatat hanya 14 BEM yang berkenan hadir, tidak diketahui secara pasti mengenai etidakhadiran BEM lainnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006