... China dan Amerika Serikat telah meminta ijin itu... "
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Kamis petang, menyatakan, Indonesia segera memberikan ijin melintas damai bagi kapal-kapal perang Amerika Serikat dan China yang akan menyeberang ke Samudera Hindia selatan mencari MH370 Malaysia Airlines.

Siang tadi, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, di Australia, menyatakan, ada tanda keberadaan "benda yang tampaknya terkait MH370" pada posisi 2.350 kilometer arah barat daya Perth. Pesawat intai maritim Angkatan Udara Australia, PC-3 Orion, langsung diterbangkan untuk memastikan dan mengidentifikasi benda-benda itu.

Abbott menyatakan, ukuran benda itu sekitar 24 meter yang mengapung di laut dan beberapa jam kemudian foto-fotonya telah dinyatakan kepada publik.

Tentang itu, Yusgiantoro menyatakan, "Tadi China dan Amerika Serikat telah meminta ijin itu. Ada tiga jenis ijin, untuk pesawat terbang komersial, diplomatik, dan militer. Secara prinsip kami beri dan dukung penuh, apalagi untuk misi kemanusiaan dan ada tujuh WNI di dalam pesawat terbang itu."

Pertemuan Yusgiantoro dengan pejabat militer dan pertahanan China dan Amerika Serikat terjadi di sela Dialog Informal Pertahanan Jakarta Keempat. 46 negara mengirimkan kontingennya, yang dipimpin pejabat tinggi di lingkungan militer dan pertahanan.

Australia, katanya, juga menjadi salah satu mitra Indonesia terkait pencarian MH370 itu. "Malam ini saya ketemu dengan menteri pertahanan Australia dan akan kami bahas juga," kata dia.

Yusgiantoro juga membicarakan "temuan" dari Panglima Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Vice Admiral Robert Thomas, nelayan di Maladewa melihat satu pesawat terbang jumbo terbang rendah.

"Tapi kemudian pemerintah Maladewa menyatakan radar mereka tidak menangkap itu. USS Kidd dari Armada Keenam Amerika Serikat dari Diego Garcia, ternyata tidak ada juga," katanya.  

Sikap Indonesia, katanya, tetap mendukung sepenuh hati operasi pencarian MH370 Malaysia Airlines yang dinyatakan hilang sejak Sabtu pekan lalu (8/3). "Dengan segala keterbatasan kita, pasti kita bantu semaksimal mungkin," kata dia.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014