Jakarta (ANTARA News) - Polisi menangkap seorang penumpang dan seorang calon penumpang kapal Pelni yang kedapatan membawa belasan senjata api (senpi), puluhan komponennya dan ratusan amunisi dalam satu razia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/9). "Polisi telah mengamankan dua orang yang membawa senpi, komponen senpi dan ratusan amunisi itu," kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Luki Hermawan, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, kedua tersangka yang kini ditahan di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Pelabuhan itu adalah Essi (55), warga Kampung Cisero, Cianjur (Jawa Barat), dan Tahroni (54), warga Cibeber, Cianjur (Jawa Barat). "Pengungkapan kasus ini bermula dari kecurigaan anggota kami yang bertugas di pelabuhan, karena tas yang diduga berisi senjata api," katanya. Saat naik ke atas kapal Pelni tujuan Makassar, Essi membawa tas yang setelah digeledah terdapat satu pistol kaliber 5,5 dan enam amunisi kaliber 5,5 serta satu badik. Dari keterangan Essi, polisi menangkap Tahroni dan menemukan aneka alat pembuatan senjata api, 12 batang laras senpi, enam senjata api angin, dua senpi laras panjang dan satu pistol jenis LE. Selain itu, polisimenemukan 10 senjata tajam, aneka komponen senpi laras pendek, 102 amunisi, enam magazen, belasan selongsong peluru, dua senpi rakitan, popor laras panjang dan 29 laras panjang senjata yang telah berkarat. "Kami masih menyelidiki kasus ini untuk mencari kemungkinan keterkaitan dengan kasus lain," kata Luki. Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok juga menemukan sepucuk senjata api di kapal KM Sinabung yang akan berlayar ke Papua, tiga bulan lalu. Pemilik barang bernama Samuel Mallo masih dalam pengejaran polisi. Mallo adalah mantan prajurit TNI yang pernah bertugas di Papua. Di tempat kos Mallo di Kemayoran, Jakarta Pusat, polisi menemukan aneka dokumen gerakan separatis di Papua. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006