Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri masih optimistis penyelenggaraan pemilihan umum akan menyumbang pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang diperkirakan mencapai 5,8 persen hingga 6,0 persen.

"Sumbangan pemilu lumayan, karena belanja iklan pasti naik, kalau belanja naik, demand pasti naik," katanya di Jakarta, Senin.

Chatib mengatakan, konsumsi rumah tangga masih memegang peranan terbesar dalam perekonomian nasional, dan pemilihan umum akan menyumbang kontribusi sekitar 0,2 persen dalam pertumbuhan ekonomi.

Ia juga tidak khawatir dengan revisi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada kisaran 5,5 persen sampai 5,9 persen, dari sebelumnya pada batas 5,8 persen sampai 6,2 persen, karena terbatasnya pengaruh pemilihan umum.

"Kita masih 5,8 persen sampai enam persen. BI kan 5,5 persen sampai 5,9 persen, jadi angka pemerintah masuk disitu," ujarnya.

Sebelumnya, Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB) Edimon Ginting menambahkan penyelenggaraan pemilihan umum akan meningkatkan kinerja dari sektor jasa, sehingga akan mendorong sektor konsumsi rumah tangga.

"Pemilu pasti meningkatkan sektor hotel dan restoran, selain itu pengeluaran untuk sektor garmen akan naik di pemilu," katanya.

Selain itu, Edimon memperkirakan kontribusi pertumbuhan ekonomi pada 2014 akan terbantu oleh kinerja sektor investasi serta ekspor yang akan kembali meningkat, setelah sebelumnya lesu karena lemahnya permintaan global.

"Dengan adanya pemilu dan pemerintahan baru, (investasi) akan meningkat, kita akan lebih optimis. Pemilu memberikan kontribusi dan memberikan pengaruh positif, tapi sumber pertumbuhan tetap di investasi maupun ekspor," katanya.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 pada kisaran 5,5 sampai 5,9 persen karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan lebih rendah dari perkiraan semula akibat terbatasnya pengaruh Pemilihan Umum, dibandingkan periode-periode Pemilihan Umum sebelumnya.

(S034/Z002)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014