Selama puluhan tahun PGN beroperasi, belum pernah ada laporan mengenai kecelakaan yang terjadi pada pelanggan rumah tangga,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengklaim belum pernah ada kecelakaan gas yang terjadi selama puluhan tahun.

Menurut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, hal itu menjadi bukti salah satu keuntungan penggunaan gas PGN oleh ibu rumah tangga.

"Selama puluhan tahun PGN beroperasi, belum pernah ada laporan mengenai kecelakaan yang terjadi pada pelanggan rumah tangga," kata Hendi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Keuntungan lainnya kata Hendi, penggunaan gas bumi PGN lebih terjangkau. Dia mencontohkan penggunaan satu tabung elpiji 12 kilogram harganya sekitar Rp100.000, namun dengan menggunakan gas bumi PGN, pelanggan hanya perlu membayar kurang lebih Rp40.000.

"Dengan penghematan tersebut, maka industri rumahan juga akan sangat tertolong dan berkembang," kata dia.

Selain itu, lanjut Hendi, gas bumi juga merupakan produk nasional yang berasal dari dalam perut bumi Indonesia. Berbeda halnya dengan elpiji yang sebagian besar masih merupakan produk impor.

Hendi menjelaskan rumah tangga merupakan pelanggan terbesar PGN. Saat ini PGN melayani sekitar 100 ribu pelanggan rumah tangga.

Dalam rangka program pemasangan satu juta unit rumah tangga, tahun ini PGN mengidentifikasi penambahan sekitar 10 ribu sambungan baru di wilayah Jabodetabek.

Jumlah tersebut bisa bertambah secara signifikan apabila mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memungkinkan PGN mempercepat penyediaan infrastruktur.

"Dukungan itu mulai dari masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, baik itu dalam hal kemudahan perijinan maupun kepastian alokasi gas bumi," ujar dia.

Sementara itu upaya perluasan pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga ini, sejalan dengan visi Menteri BUMN Dahlan Iskan di dalam pengelolaan energi nasional, di mana ke depan gas bumi harus bisa diproyeksikan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Sebab, potensi gas Indonesia lebih besar dari minyak mentah.

Untuk mendorong penggunaan gas PGN, perusahaan itu juga meluncurkan Program PGN Sayang Ibu, yakni program pemasangan satu juta sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia yang dilaksanakan oleh PGN.

 Program itu diluncurkan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Selasa, di Perumnas Klender, Jakarta Timur. "Terima kasih pada PGN yang terus meyakinkan pada masyarakat untuk memakai gas bumi," kata Dahlan Iskan.

Pemakaian gas bumi oleh masyarakat, kata Dahlan, menunjukkan bahwa masyarakat tersebut telah siap menjadi masyarakat yang modern.

Dahlan menyebutkan bahwa negara-negara modern sudah tidak menggunakan lagi elpiji sebagai bahan bakar rumah tangga.

"Tidak ada negara maju yang pakai elpiji, mereka sudah pakai gas alam semua," kata Dahlan.

Kepada PGN Dahlan juga meminta agar harga gas bumi jangan terlalu murah.

"Kalau murah nanti tidak untung. Yang penting dibuat aja lebih murah dibanding elpiji sehingga tetap ada untung agar bisa dipakai lagi untuk mengembangkan infrastruktur gas-nya," kata Dahlan.

Infrastruktur gas bumi mulai dari jaringan pipa transmisi maupun jaringan pipa distribusi yang menghubungkan sumber gas ke konsumen.

Pada kesempatan yang sama Dahlan juga memuji PGN yang turun tangan untuk membangun jaringan pipa Kalija I yang menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang ke Pembangkit Listrik PLN, PLTGU Tambak Lorok, Semarang.

Belum adanya aliran gas ke pabrik setrum PLN itu, membuat PLTGU Tambak Lorok terpaksa harus mengkonsumsi BBM sebagai bahan bakar pembangkit. Hal ini menimbulkan inefisiensi sebesar Rp2 triliun per tahun.

"Dengan adanya pipa yang dibangun PGN maka PGN turut membantu penghematan negara sebesar Rp2 triliun per tahun. Saya bangga pada PGN," kata Dahlan.(*)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014