Simferopol (ANTARA News) - Pasukan Rusia Selasa menyerbu kapal angkatan laut yang masih mengibarkan bendera Ukraina di Semenanjung Laut Hitam, Krimea, kata seorang perwira pertahanan regional Ukraina.

Penyerbuan atas kapal Cherkasy terjadi satu hari setelah pasukan Rusia menguasai Kostyantyn Olshanskiy, seperti Cherkasy, yang telah dihalangi kapal-kapal Rusia di Danau Donuzlav, di bagian barat Krimea, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Vladyslav Seleznyov yang disiarkan di akun Facebook-nya, lapor AFP.

"Regu penyerang tersebut berada di atas kapal Cherkasy. Para awak kapalnya dirintangi di dalam kapal itu. Serangan masih berlangsung," tulis Selezynov.

Juru bicara itu menulis sebelumnya bahwa kapal Ukraina tersebut dikepung oleh beberapa helikopter serang M1-35, dua kapal pemotong dan kapal tunda.

Para pemimpin sementara Ukraina dukungan Barat memerintahkan penarikan militer dari Krimea pada Senin menyusul penguasaan semenanjung itu dan pencaplokan oleh Rusia sebagai tanggapan atas jatuhnya rezim pro Kremlin bulan lalu.


Bubarkan Milisi

Sementara itu AFP melaporkan Alexey Chaly, pemimpin Sevastopol, kota pelabuhan Krimea, Selasa membubarkan milisi pro Rusia dan menyerukan kepada mereka untuk melucuti senjata sesuai undang-undang Rusia.

Chaly, yang bertanggung jawab atas kota itu selama sekitar sebulan, menandatangani dekrit yang membubarkan "fungsi-fungsi unit milisi," yang menyatakan mereka "tak lagi berguna".

"Revolusi sudah berakhir," kata Chaly dalam pidato yang disiarkan televisi dan diarahkan kepada para komandan.

"Kita mulai hidup menurut undang-undang Rusia dengan konsekuensinya jika terjadi tindakan-tindakan tak sesuai hukum."

Namun, beberapa komandan menentang langkah itu, dan berencana mengadakan protes pada Rabu.

"Chaly bahkan tidak mengucapkan kata terima kasih," kata Vladimir Tyunin, salah di antara komandan itu. "Dia berusaha memerintah kota dengan satu tangan."

Chaly, seorang politisi pro Rusia, dinyatakan sebagai walikota Sevastopol pada akhir Februari oleh orang-orang pada pawai untuk mendukung seruang-seruan bagi kota itu -- pangkalan armada Laut Hitam Rusia sejak waktu Tsar -- untuk bergabung dengan Suriah.

Pada waktu itu, penguasa baru kota itu di bawah Chaly telah menyerukan warga untuk bergabung dengan milisi "bela diri" yang kemudian berperan serta dalam penguasaan pangkalan-pangkalan militer dan kapal-kapal Ukraina bersama dengan pqasukan Rusia.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014