Di bawah bimbingan mantan pelatih Portugal Carlos Queiroz, Iran membuka kompetisi dengan cerah, mencetak liga gol tanpa balas melawan Maladewa.

Tim Melli menemui sedikit tantangan pada tahap berikutnya, mempertahankan perjalanan tak terkalahkan saat mereka menyelesaikan sesi dengan tiga kemenangan dan tiga kali seri.

Mereka hanya menyarangkan tiga gol dalam lima pertandingan awal, tiga kali kalah dan sekali seri, yang menempatkan perjalanan mereka dalam bahaya.

Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, tim asuhan Queiroz menaikkan kesempatannya dibanding Qatar dan Lebanon, sebelum mereka mengatasi Korea Selatan dengan kemenangan 1-0 dalam pertandingan putaran terakhir untuk mengamankan tempat di Brasil.

Catatan Piala Dunia


Meskipun kehadirannya dari Asia, Iran sejauh ini telah mencapai kemajuan luar biasa dalam fase grup Piala Dunia. Mereka mengakhiri debut kampanyenya dengan satu poin dari laga 1-1 melawan Skotlandia.

Kemenangan pertama diraih Iran dalam penampilan kedua dengan generasi emas seperti Ali Daei, Karim Bagheri, dan Mehdi Mahdavikia, dengan kemenangan mengesankan 2-1 atas Amerika Serikat.

Partisipasi terakhir mereka ketika tampil di Jerman 2006, pulang dengan hanya satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan debutan Angola.

Pemain kunci

Mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mahdavikia, kapten Javad Nekounam, telah menjelma sebagai jimat tim. Selain dengan kepemimpinannya, sang nahkoda itu menyajikan kreativitas permainan bersama rekan setim Osasuna Masoud Shojaei.

Striker klub Belgia, Reza Ghoochannejhad, tampil sebagai generasi yang sedang berkembang, sedangkan pemain Fulham Ashkan Dejagah memperkuat lini tengah bersama Andranik Teymourian.

Pelatih: Carlos Queiroz

Peringkat FIFA: 42

Penampilan terbaik kompetisi FIFA: Piala Dunia Argentina 1978, Prancis 1998, Jerman 2006 (fase grup), Olimpiade 1976 (perempatfinal).

Mantan bintang: Ali Daei, Khodadad Azizi, Karim Bagheri.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014